- ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat untuk bencana longsor di Kabupaten Limapuluh Kota hingga Kamis, 9 Maret 2017.
Mengutip dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana longsor dan banjir yang terjadi di 25 titik Provinsi Sumatera Barat itu telah menewaskan enam orang dan melukai dua orang lainnya.
Sejauh ini, sejak kejadian pada Kamis, 2 Maret 2017, upaya pembersihan material lumpur dan pencarian kemungkinan korban lain masih terus dilakukan.
Upaya perbaikan jalan penghubung antara Sumatera Barat dan Riau yang tergerus longsor juga masih belum bisa dilalui.
Di sisi lain, BNPB bersama pemerintah setempat juga masih mengupayakan bantuan kepada tiga daerah yang kini masih terisolasi pascalongsor.
Ketiga daerah itu yakni, Nagari Galugua yang berpenduduk 2.272 jiwa, Koto Lamo 3.251 jiwa dan wilayah Jorong Nenan di kawasan Nagari Maek yang berpenduduk 350 jiwa.
Teruntuk bantuan pendanaan tanggap darurat, dilaporkan bahwa dana senilai Rp500 juta telah digelontorkan untuk BPBD setempat. Sejumlah alat berat hingga bantuan selimut juga telah diberikan kepada warga yang membutuhkan.
"Kami tenggatkan waktu antara 3-4 hari untuk pembersihan rumah dan jalan raya pascalongsor," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei.