Korban Tewas Akibat Banjir di Limapuluh Kota Jadi 6 Orang

Warga melihat kondisi jalan lintas Provinsi Riau dan Sumatera Barat yang putus akibat banjir di Desa Tanjung Balit, Sumatera Barat, Jumat (3/3).
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman

VIVA.co.id - Jumlah korban akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, terus bertambah. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga 5 Maret 2017 pukul 21.30 WIB, enam orang meninggal dunia dan dua luka berat.

Bencana Banjir di Aceh Singkil, Ribuan Rumah di 16 Desa Terendam

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan salah satu korban tewas adalah seorang bayi. Korban meninggal di Puskesmas Pangkalan.

Sutopo menuturkan bahwa setelah prosesi kelahiran di Puskesmas kemudian bayi dimasukkan inkubator pada Rabu, 1 Maret 2017. Saat masih dalam inkubator, tiba-tiba air deras masuk dan merendam Puskesmas Pangkalan sehingga bayi tidak dapat diselamatkan pada 2 Maret 2017.

Viral Video Banjir Parah Menerjang Seoul Korsel yang Memadamkan Listrik di 4.000 Rumah

"Saat kejadian listrik padam karena banyak tiang listrik roboh terkena longsor," kata Sutopo dalam keterangan resminya, Senin, 6 Maret 2017.

Sutopo mengatakan banjir dan longsor terjadi pada 25 titik (13 titik longsor dan 12 titik banjir). Longsor tersebar pada 9 titik di Kecamatan Pangkalan.

KBRI Pastikan Tak Ada WNI jadi Korban Bencana di Korea Selatan

Sedangkan banjir tersebar pada 7 kecamatan dengan titik banjir tertinggi mencapai 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Maek di Kecamatan Pangkalan, sungai Batang Kapur di Kecamatan Kapur IX, sungai Batang Sinamar di Lareh Sago Halaban dan sungai Batang Harau di Kecamatan Harau.

"Hingga saat ini akses jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Barat–Riau putus dan belum dapat dilalui akibat longsor," kata dia..

Menurut Sutopo sebagian material longsor sudah dibersihkan dengan mengerahkan alat berat. Namun, ada ruas jalan yang longsor dan ambles sehingga perlu perbaikan.

Sementara untuk kondisi listrik belum semuanya pulih. Sutopo mengemukakan, longsor menyebabkan beberapa instalasi milik PLN rusak. Akibatnya, 117 gardu listrik terpaksa dipadamkan dan 14.657 pelanggan PLN tak teraliri listrik.

"Perbaikan jaringan listrik terkendala pada jalan yang rusak dan tertimbun longsor. PLN Wilayah Sumbar saat ini terus berupaya untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus itu," ujarnya.

Berikut daftar korban meninggal dunia:

1. Doni Fernandes (33 tahun) karena tertimbun longsor.
2. Teja (19 tahun) karena tertimbun longsor.
3. Yogi Saputra (23 tahun) karena tertimbun longsor.
4. Karudin (25 tahun) karena tertimbun longsor.
5. Muklis (45 tahun karena hanyut banjir.
6. Bayi (2 hari) karena terendam banjir.

Korban luka berat:

1. Syamsul Bahri (22 tahun).
2. Candra (42 tahun).

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya