Gelegar Petir Dikira Gempa, Kuliah pun Bubar

VIVAnews - Gempa 7,9 skala Richter yang mengguncang Kota Padang pada 30 September 2009 lalu meninggalkan trauma mendalam bagi warganya. Warga bahkan ketakutan begitu mendengar suara gemuruh dan petir.

Bahkan sebuah perkuliahan di Politeknik Kesehatan Padang terpaksa bubar karena para mahasiswa berhamburan keluar ruangan begitu petir menggelegar. Para mahasiswa itu memilih berhujan-hujan di luar gedung karena khawatir gedung perkuliahan mereka akan runtuh.

"Lagi-lagi trauma gempa, para mahasiswa pada lari semua keluar gedung hujan-hujan, padahal cuma suara guruh dan petir," kata Asriwan Guci, dosen di Poltekkes Padang, menceritakan kejadian itu ke VIVAnews, Rabu 21 Oktober 2009.

Akibatnya, perkuliahan ilmu komputer yang diasuhnya pada Rabu siang ini batal. "Karena sudah basah kuyup semua," ujar Guci.

Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali sejak perkuliahan kembali digelar setelah Kota Padang luluh lantak oleh gempa berpusat di perairan Padang Pariaman itu. Bukan hanya suara petir yang menakutkan mereka, bahkan suara mobil yang hendak parkir pun bisa membuat panik mahasiswa yang sedang berada dalam ruangan.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Gedung Poltekkes Padang ya sendiri hanya mengalami rusak ringan akibat gempa 30 September itu. Kampus yang terletak di Siteba, Padang, ini lebih beruntung daripada kampus Sekolah Tinggi Bahasa Asing Prayoga yang roboh dan mengubur sejumlah mahasiswanya.

Kiper Indonesia U-23, Ernando Ari

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari

Arkhan Fikri gagal melakukan tugasnya sebagai eksekutor penalti saat Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dini hari WIB.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024