Kesaksian Ketua RT Soal Sosok Terduga Teroris Palembang

Rumah terduga teroris di Kota Palembang Sumatera Selatan yang baru digeledah Densus 88 Antiteror, Senin (11/12/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK

VIVA – Mashur, Ketua Rukun Tetangga di kediaman Suarto alias Abu Jakfar, terduga teroris yang kini diamankan Densus 88 Antiteror, mengenalinya sebagai sosok keluarga yang tertutup.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Dari pengakuan Mashur, pria yang sehari-hari dikenalnya sebagai pedagang keripik di Kelurahan Kebun Bunga Kota Palembang itu memang tak pernah berinteraksi dengan warga sekitar.

Beberapa kali hajatan warga setempat, kata Mashur, tak ada satu pun keluarga dari mereka yang datang. Selain itu, hampir setiap pekan Suarto pulang pergi menuju Muara Enim.

5 Perwira Polri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Lumpuhkan Gembong Bom Bali Dr Azhari

"Orangnya jarang di rumah. Memang sering ada perkumpulan di rumahnya, tetapi tertutup tidak ada yang tahu," ujarnya, Senin, 11 Desember 2017.

Ia mengakui pada tahun lalu sempat ada polisi menyambangi kediaman Mashur untuk meminta data warganya tersebut.

5 Perwira Polisi yang Menangani Kasus Bom Sarinah, Ada yang Berujung Masuk Bui

Mashur pun tak mengetahui keterlibatan apa yang dilakukan oleh Suarto. "Semenjak Polisi datang dia jarang pulang. Orangnya memang taat beribadah. Kami tidak tahu kalau dia masuk dalam jaringan teroris," katanya.

Sebelumnya, Abu Jakfar atau Suarto memang diamankan Densus 88 Antiteror di Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan, Minggu, 10 Desember 2017.

Dari informasi didapat, bapak tiga orang anak itu ditangkap di Desa Lecah Kecamatan Lubay Ulu Muaraenim.

Densus 88 Antiteror juga melakukan penggeledahan di kediamannya di Kota Palembang. Sejumlah barang bukti ikut diamankan seperti buku dan paspor.

"Tiga anaknya sempat dibawa tapi sudah dikembalikan karena masih kecil, penggeledahannya kemarin. Banyak sekali polisi di sini," kata Mashur.

Sementara, di kediaman Suarto terlihat tertutup tanpa aktivitas. Di dalam rumah itu hanya ada seorang perempuan. "Maaf mas, di rumah tidak ada laki-laki, dilarang menerima tamu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya