Gunung Agung Muntahkan Abu Vulkanik, PVMBG: Itu Bukan Erupsi

Glow atau sinar api di puncak kawah Gunung Agung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan.

VIVA – Siang tadi, Gunung Agung memuntahkan abu vulkanik bersamaan dengan asap putih kelabu tebal setinggi 2.200 meter. Meski memuntahkan material abu vulkanik, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) semburan abu vulkanik itu bukan disebabkan letusan Gunung Agung.

Gunung Agung Kembali Kebakaran, Pura dan Prasasti Hangus Dilalap Api

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, semburan abu vulkanik yang dimuntahkan gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sebagai hembusan.

"Abu yang terlontar kita klasifikasikan sebagai hembusan (bukan letusan), karena didominasi oleh gas," kata Devy di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis 7 Desember 2017.

Lereng Gunung Agung Kebakaran

Jika dilihat dari warnanya, Devy menyebut masih didominasi oleh konten berwarna putih. "Konten abunya tidak terlalu banyak. Arah penyebarannya tadi kita lihat cepat jatuh di dekat puncak," jelasnya.

Karena termasuk klasifikasi hembusan, maka mekanisme keluarnya abu pun berbeda. "Ketika didominasi gas dan tak ada magma yang terfragmentasi, yang dimaksud di sini artinya, magma baru yang terpecahkan karena erupsi maka kita sebut itu sebagai hembusan asap," ujarnya.

Gunung Agung Sempat Erupsi, Lontaran Material Pijar hingga 700 Meter

Hal itulah yang terjadi pada siang tadi. Itu sebabnya meski menyemburkan abu vulkanik Gunung Agung belum kembali dinyatakan erupsi.

Jika abu yang dikeluarkan karena erupsi akan disertai oleh naiknya magma baru ke atas dan terfragmentasi.

"Itu kita sebut sebagai erupsi. Tapi kalau ditanya apakah ada abu siang tadi itu? Ya, jelas ada abu, karena warnanya juga abu-abu," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya