- VIVA/Bobby Andalan
VIVA – Kegiatan penambangan galian C yang banyak tersebar di beberapa titik di Kabupaten Karangasem, Bali, dinilai cukup mengganggu aktivitas pengamatan krisis Gunung Agung.
Hal itu diakui Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, 22 November 2017.
Menurut dia, getaran yang ditimbulkan oleh aktivitas galian C terekam dan tercampur dengan tremor menerus di tubuh Gunung Agung. "Ada pengaruhnya ke alat. Terekam di seismograf kami. Sebenarnya mengganggu (aktivitas pengamatan Gunung Agung)," kata Suantika.
Namun, Suantika mengemukakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memiliki metodologi untuk membedakan getaran menerus yang ditimbulkan aktivitas galian C dan gempa tremor menerus Gunung Agung.
"Kami bisa mengidentifikasi mana getaran tremor yang berasal dari galian C, mana yang dari gunung api. Kami sudah punya metodologi membedakan tremor galian C dan Gunung Agung. Bisa kami pisahkan," ujarnya. (ase)