Jika TNI Punya Kopassus, Ini 'Pasukan Khusus' Milik PLN

Tim khusus PLN untuk tegangan tinggi
Sumber :

VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) punya beberapa pasukan khusus, seperti Kopassus, Paskhas dan Denjaka, kemudian Polri punya Densus 88. Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga tak ingin ketinggalan. Bedanya, pasukan khusus PLN ini tentu saja berkaitan dengan kelistrikan.

Menguak Rahasia di Balik Kehebatan Kopassus yang Disegani di Dunia

Istimewanya, mereka memiliki kemampuan bekerja dalam kondisi listrik bertegangan tinggi. Pasukan ini diberi nama Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) untuk GI yang berkekuatan 150-500 KV. PLN mengklaim pasukan ini pertama di Asia.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Human Capital Management PLN, Muhammad Ali, usai menutup pelatihan 11 karyawan pilihan PLN di pusat gardu induk di Jalan Keadilan, Rawa Denok, Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat, Rabu 22 November 2017.

Baru 115 Hari Kembali ke Kostrad, Jenderal Darah Kopassus TNI Ini Digeser ke Lemhanas

"Pendidikan khusus baru kali ini dilakukan, bahkan baru pertama kali dilakukan di tingkat Asia, instrukturnya langsung dari Brasil," kata Muhammad Ali di Depok, Jawa Barat.

Ali mengatakan 11 karyawan yang dididik ini memiliki latar belakang SMK Listrik. Mereka mampu bekerja dalam kondisi listrik bertegangan tapi tetap aman dan mereka bersertifikat.

Mengenang Sang Prajurit Tangguh, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo

"Bahkan mereka ada yang sudah mengajar ke Vietnam, Filipina. Saya tantang kapan bisa mengajar ke Jepang atau Korea?" ujar Ali.

PLN, lanjut dia, membutuhkan tim khusus ini karena kondisi kelistrikan di Indonesia berubah dengan sangat cepat. Karena itu, harus didukung oleh SDM yang terlatih, salah satunya dengan membentuk tim PDKB ini.

"Kitchen yang pertama itu pembangkit, kitchen berikutnya yang mengantar (orang-orang transmisinya), ketika mengantar perlu ada aliran yang bagus, untuk itu dia perlu belajar," terang dia.

Ali menggambarkan jika ingin ke Jakarta lalu jalanan yang dilalui macet, maka tim inilah yang mengatur perjalanannya. "Kapan disetop kita lihat dari penggunaan listrik. Misalnya di daerah tertentu sedang tinggi, mereka mengerjakan ini ketika kondisinya sedang rendah. Biasanya memperbaiki harus dimatikan dulu, artinya listrik harus tetap ada tapi dipegang listriknya enggak kenapa-napa," paparnya.

Di samping itu, Ali menambahkan, tim PDKB ini juga diberi keterampilan lebih, sehingga mereka bisa membangun, merawat, memperbaiki jaringan listrik dalam kondisi yang bertegangan.

Sementara itu, menurut GM PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Trino Erwin, tim PDKB advance ini dipersiapkan untuk mengganti peralatan gardu induk dengan kondisi yang dalam bertegangan.

"Kenapa diperlukan di sini? Karena penyaluran tenaga listrik ada di transmisi, pekerjaan pembangunan instalasi listrik baru dan pemeliharaan, khususnya di Jakarta. Itu tidak bisa lagi dilakukan pekerjaan offline atau mati sehingga semuanya dalam kondisi yang bertegangan," jelasnya

Trino berharap adanya tim PDKB advance ini, maka penggantian peralatan yang ada di gardu induk dapat dilakukan tanpa mengurangi penyaluran listrik PLN ke konsumen.

"Yang 11 orang pelatihan ini kita akan anak-pinakkan, mereka ini sebagai operator switching. Mereka bisa mengoperasikan semuanya dan akan ditularkan ke semua gardu induk yang punya PDKB," kata Trino.

Lebih lanjut, Trino menegaskan, PDKB PLN ini sudah memimpin dibandingkan negara di kawasan Asia lainnya. Mereka adalah orang pilihan yang telah diseleksi selama satu tahun. "Mereka pilihan dari segi bahasa, kesehatan, pengetahuan, nilainya, attitude-nya. Ya jika TNI punya Kopassus, Polri punya Densus. Nah PLN punya PDKB, mereka on call 24 jam," tegasnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya