Kisah Nelayan Selamat dari Kapal Tenggelam karena Gabus

Ilustrasi nelayan.
Sumber :
  • VIVAnews/Pambudi Eko

VIVA – Ada cerita mengharukan di balik selamatnya empat nelayan asal Bima, NTB, dalam insiden kapal tenggelam di perairan Pulau Komodo, NTT.

Liburan Lebaran ke Labuan Bajo: Tak Perlu Khawatir, Ini Jaminan Pemerintah!

Saat kapal mereka tenggelam pada Rabu, 18 Oktober 2017, mereka melakukan berbagai upaya agar bisa selamat.

Pengakuan Samsul (26), saat kapal mereka tenggelam akibat gelombang tinggi, mereka berhasil terapung di atas laut dengan memegang gabus berukuran 1x1 meter. Gabus tersebut dipegang enam nelayan yakni Samsul, Ki, Ahmad, Sudirman, Eko, dan HM Amin.

Gelombang Tinggi, Kapal Wisata Dilarang Berlayar ke Pulau Komodo

"Ada dua hari-satu malam kami terapung di laut. Gabusnya pecah pas pagi hari karena gelombang. Di situ kami berpencar," kata Samsul kepada VIVA.co.id, di Rumah Sakit Daerah Pratama, Labuan Bajo, NTT, Minggu 22 Oktober 2017.

Setelah itu, lanjut Samsul, mereka lalu terbawa arus menuju daratan di salah satu sisi Pulau Komodo. Samsul bersama HM Amin dan Eko lalu menyusuri bukit dengan berjalan kaki. "Satu malam kami menginap di pulau. Setelah itu, kami ke pulau Kalong Komodo dan ditemukan," katanya melanjutkan.

Landmark Budaya Floratama di Parapuar, Destinasi Wisata Baru di NTT

Selama tiga hari itu pula mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi asam hutan dan air bekas yang ditemukan di pulau. Mereka juga menahan sakit luka di sekujur tubuh akibat terkena karang saat terapung di laut. Sementara itu, Sudirman ditemukan terdampar sendiri di sisi lain Pulau Komodo.

Kondisinya paling parah dari ketiga rekannya yang lain. Sudirman mengalami luka serius pada perut dan muka.

Sementara itu, sampai Minggu sore, 22 Oktober 2017, tim pencari masih melakukan pencarian terhadap dua nelayan lainnya, Ki dan Ahmad.

Tim pencari terdiri dari anggota Basarnas Kelas B Kupang cabang Manggarai, anggota TNI AL Lantamal Kupang, dan Direktorat Polair Polda NTT.

"Sampai sore ini masih nihil. Dua orang belum berhasil ditemukan," kata Kasie Operasi Kantor Basarnas Kelas B Kupang, Supriyanto Ridwan.

Laporan: Vera Bahali, Kontributor antv / tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya