Indonesia, Wilayah Rawan Gempa

Peta Zona Rawan Bencana di Jawa Tengah

VIVAnews - Selain Jawa Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral juga mencatat wilayah-wilayah rawan bencana akibat gerakan tanah di Jawa Tengah. Sepanjang Oktober 2009 ini, ada 31 wilayah yang patut diwaspadai.

Wilayah-wilayah rawan bencana itu seperti yang dikutip dari situs Badan Vulkanologi, Rabu 7 Oktober 2009, antara lain Cilacap, Boyolali, Tegal, Magelang, Banyumas, Purwokerto, Batang, Kendal, Kudus, Temanggung, Klaten, Pekalongan, Kota Semarang, Semarang, Purworejo, Wonosobo, Banjarnegara, Karang Anyar, dan Purbalingga.

Wilayah lainnya adalah Pemalang, Brebes, dan Kebumen, Blora, Grobogan, Jepara, Pati, Sukoharjo, Sragen, Wonogiri, Kota Surakarta, dan Rembang.

Dari 31 wilayah rawan bencana itu, ada tiga wilayah yang perlu diwaspadai. Di wilayah ini titik-titik daerah rawan paling banyak dibandingkan lainnya, yakni Wonogiri, Banyumas dan Banjarnegara.

Di Wonosari sedikitnya terdapat 22 titik yang bergerak mulai dari Karang Tengah sampai Mayaran. Sedangkan di Banyumas ada 21 titik dan Banjarnagera sebanyak 17 titik.

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Peta zona rawan bencana di Jawa Tengah

Potensi  gerakan tanah ini di Jawa Tengah  terbagi dalam dua kategori, yakni menengah dan tinggi. Di zona menengah, menurut badan ini, gerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan daerah yang mempunyai potensi tinggi terjadi gerakan tanah adalah wilayah yang curah hujannya di atas normal, namun gerakan tanah lama di wilayah ini dapat aktif kembali.

Tidak seperti Jawa Barat, di Jawa Tengah tidak ada wilayah yang berpotensi terjadi banjir bandang akibat hujan bulan ini.

Universitas Nasional (Unas) Jakarta

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Plagiat Prof Kumba Digdowiseiso

Rektor Universitas Nasional El Amry Bermawi Putera bentuk Tim Pencari Fakta dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang melibatkan Kumba Digdowiseiso

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024