VIVAnews - Gempa sudah berlalu selama tujuh hari. Tetapi hingga saat ini, masih terdengar suara-suara jeritan minta tolong dari korban yang tertimpa reruntuhan gedung.
Kedengarannya memang tidak masuk diakal, tetapi itulah yang dialami anggota tim SAR, TNI serta Polri, bersama masyarakat yang selalu dikagetkan ada jeritan sesorang dalam reruntuhan gedung Hotel Ambacang ketika sedang dilakukan evakuasi korban.
Salah seorang warga yang menyaksikan Tim SAR, TNI, serta Polri saat melakukan evakuasi korban dalam reruntuhan gedung Hotel Ambacang jalan Bundo Kandung juga mendengar ada teriakan.
"Mana mungkin masih ada lagi orang yang masih hidup setelah 7 hari terkurung dalam reruntuhan gedung Hotel Ambacang," kata Yuni, warga Trandam yang mendengar teriakan korban dalam reruntuhan Hotel Ambacang, di Padang, Rabu, 7 Oktober 2009.
Seperti yang dilansir dari tvone.co.id, sejumlah petugas sempat mendengar adanya suara jeritan yang berasal dari dalam reruntuhan di dalam Hotel Ambacang.
Ketika petugas menelusuri asal teriakan tersebut, tiba-tiba saja tidak terdengar lagi dalam reruntuhan bangunan gedung Hotel Ambacang. "Aneh, padahal suara tersebut jelas terdengar berkali-kali di salah satu ruang yang ada di Hotel Ambacang," kata Hen salah satu tim evakuasi korban.
Sementara itu Dandim 0312 sekaligus koordinator dari TNI-AD, Letkol Haris Sarjana,di Padang, menyebutkan, pihaknya akan tetap melakukan pengecekan dimana asal sumber suara tersebut. "Tidak mungkin, korban yang sudah tertimbun dalam reruntuhan bangunan Hotel Ambacang ada yang hidup", ujarnya.
Menurutnya, jika memang masih ada korban dalam reruntuhan yang hidup itu merupakann mujizat. Tempat terpisah, General Manager Hotel Ambacang, Sarana Aji, di Padang, mengatakan diperkirakan masih ada sekitar 50 orang yang berada dalam reruntuhan bangunan Hotel Ambacang. Dia berharap, semua korban dalam reruntuhan gedung Hotel Ambacang dapat ditemukan semua.
Gibran Singgung Hasto yang Halangi Pertemuan Megawati-Jokowi
Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka mendukung pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
