Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji: First Travel Penipu

ilustrasi tas koper calon jemaah umrah First Travel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Kasus dugaan penipuan terhadap puluhan ribu calon jemaah umrah yang dilakukan First Travel terus menyedot perhatian. Ribuan orang gagal berangkat umrah padahal sudah lunas menyetor sejumlah uang.

Datangi Kejari Depok, Korban First Travel Minta Aset Segera Dikembalikan

Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji, Baluki Ahmad mengatakan bahwa First Travel jelas-jelas bisa dianggap sebagai biro perjalanan yang menipu para jemaahnya.

Bagaimana tidak, First Travel tak memiliki perjanjian kontrak dengan perusahaan yang mengakomodasi jemaahnya selama di Mekah dan Madinah.

Pengacara Sebut Ada Aset Bos First Travel yang Raib

"Yang dijual apa? Dia enggak punya kontrak dengan hotel, enggak punya kontrak dengan perusahaan bus di sana," kata Baluki dalam acara Indonesia Lawyer Club, tvOne, Selasa, 22 Agustus 2017.

Baluki juga mengatakan, biaya umrah yang dianggarkan FT tidak wajar atau di bawah standar. Dengan promo biaya Rp14,3 juta dipertanyakan karena tidak memungkinkan dengan mendapatkan fasilitas umrah.

First Travel Salahkan Negara karena Gagal Tunaikan Tuntutan Jemaah

"Ongkos umrah sangat tidak wajar, di bawah standar. Kalau dibilang dia enggak nipu, saya bilang  dia (FT) penipu," tutur Baluki Ahmad.

Dia menjelaskan, sejak pertama berdiri pada 2012, sistem First Travel dinilai sudah bermasalah. Sistem yang tak sesuai, namun tetap dijalankan.

"Bagaimana First Travel? Bahwa persoalan penyelenggaraan umrah itu mulai goyang dengan sistem yang tak sesuai, banyak hal yang hidden," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya