TNI dan Polri Khataman Alquran di Hari Kemerdekaan

Ribuan prajurit TNI dan Polri bersama masyarakat mengkhatamkan 30 juz Alquran yang dibimbing 13 hafiz Alquran di Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis, 17 Agustus 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Hari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, banyak acara yang digelar di berbagai nusantara. Agenda permainan unik biasanya menjadi ciri khas untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.

Jokowi Ungkap Rencana Upacara HUT RI Tahun 2024 di IKN Nusantara

Namun, suasana itu berbeda di Markas Komando II Sriwijaya. Ribuan prajurit TNI dan Polri bersama masyarakat mengkhatamkan 30 juz Alquran yang dibimbing 13 hafiz Alquran di Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis, 17 Agustus 2017.

Panglima Kodam II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI AM Putranto mengatakan, bahwa doa bersama dan mengkhatamkan Alquran tak hanya dilakukan umat Muslim.

Lomba Virtual di Rumah Berhadiah Keren dari Ecohome

Warga yang beragama Kristen dan Katolik juga melaksanakan doa dalam memperingati HUT RI di gedung Balai Prajurit Jalan Sekanak Palembang. Penganut agama Hindu dilaksanakan di Pure Agung Sriwijaya Seduduk Putih dan agama Budha di Vihara Duta, Palembang.

"Acara ini digagas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rangka memperingati hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tujuannya agar rukun, damai, tetap menjaga kebersamaan, serta terhindar dari konflik, perselisihan dan keributan," kata Putranto. 

Satgas Kendal Jemput 4 Warga yang Positif COVID-19 Usai Pentas Dangdut

Dalam HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, kata Putranto, harus disyukuri seluruh warga negara atas nikmat kemerdekaan selama 72 tahun. 

“Kita doakan agar arwah para pahlawan bangsa (Indonesia) yang mengorbankan harta benda jiwa dan raga mereka, sehingga kita bisa merdeka seperti sekarang,” ujarnya.

Aksi 171717

Di tempat terpisah, yakni di Pesantren Riyadhush Sholihin, Depok, Jawa Barat, TNI bersama masyarakat dan ulama, menggelar doa bersama. Gerakan itu disebut aksi 171717.

Doa bersama di Pesantren Riyadhush Sholihin, Depok, pada Kamis, 17 Agustus 2017.

Doa bersama di Pesantren Riyadhush Sholihin,Tapos, Depok, pada Kamis, 17 Agustus 2017. (VIVA.co.id/Zahrul Darmawan)

Ada pesan khusus yang disampaikan pimpinan pesantren, yang mengaku sebagai salah satu guru spiritual Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“Saya pesan, kita jangan lengah. Ikuti saja aturan yang sudah ada. TNI yang namanya jaga negara harus kuat. Harus bersatu dengan rakyat dan para ulama,” kata M Yasin, pengasuh ponpes itu usai memimpin doa bersama sejumlah parjurit dan ratusan santri.  

Yasin mengaku, panglima TNI kerap mampir ke pesantren itu untuk memberikan bantuan. “Saya juga sering ke rumahnya, dia juga sering berkunjung ke sini,” ujarnya.

Komandan Rayon Militer Cimanggis, Mayor Inf Hari mengungkapkan, kegiatan 171717 adalah amanat langsung Panglima TNI. “Tujuannya untuk kelangsungan dan kejayaan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan doa ini Indonesia lebih kasaih sayang. Itu tujuan utamanya,” kata dia.

Tak hanya di pesantren, kegiatan serupa juga dilakukan ratusan narapidana di rumah tahanan (Rutan) Cilodong, Depok. Doa dan selawat bersama dipimpin sejumlah ulama serta petugas sipir dan TNI. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya