Setelah Polri, ISIS Bakal Serang TNI dan Pusat Perbelanjaan?

Ilustrasi/Penanganan aksi terorisme di Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kelompok radikal Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) di Indonesia diperkirakan jumlahnya sekitar 1.500 anggota.

Buka Puasa Bersama Wartawan, Irjen Sandi Bicara Pentingnya Peran Media Kawal Agenda Nasional

Kelompok ini menyebar di sejumlah wilayah dan paling banyak bercokol di kawasan Jabodetabek. Pengamat teroris Al Chaidar mengatakan, ISIS menargetkan anggota Polri.

“Jabodetabek paling banyak jumlah anggota ISIS. Lalu, disusul Riau, Jawa Barat dan Tengah," kata dia, Sabtu 1 Juli 2017

4 Jenderal Polri Kompak Bareng Wartawan dan Polwan Sebar Kebaikan di Bulan Ramadan

Menurutnya, tak hanya personel Polri, TNI dan pusat perbelanjaan juga menjadi target utama kelompok yang dipimpin Bahrun Naim tersebut.

"Tiga target ini di mata mereka sebagai lambang kapitalisme. Sedangkan, TNI/Polri mereka anggap thogut atau setan. Dalam aksinya, pelaku nekat hanya menggunakan pisau," paparnya.

Ganjil Genap Tidak Diterapkan bagi Kendaraan ke Merak Saat Mudik, Polri Ganti dengan Sistem Ini

Ia juga berpendapat, saat ini ISIS semakin terdesak sehingga kekurangan persenjataan dan uang untuk melancarkan aksinya. Terlebih, jika nantinya sudah ada fatwa untuk melakukan penyerangan dengan cara apapun.

"Karena terdesak, maka targetnya tidak hanya TNI/Polri dan pusat perbelanjaan, tapi juga rakyat sipil. Pola yang bakal dilakukan dengan cara menabrakkan kendaraan di kerumunan. Sama seperti di Prancis dan Inggris," terang Al Chaidar.

Mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) itu menambahkan, terkait sederet kasus yang terjadi saat ini, Polri harus bertindak cepat dan tidak ada cara lain untuk mengantisipasinya selain memberangus.

“Mereka (aparat keamanan) harus memberangus sel terorisme sampai ke sel tidur,” tutur Al Chaidar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya