Polisi Gambarkan Sketsa 3 Orang Terduga Penyerang Novel

Novel Baswedan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Polda Metro Jaya sudah melibatkan seorang ahli sketsa wajah dalam menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Ada tiga sketsa wajah yang digambarkan sebagai terduga penyerang Novel.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

"Sudah, sudah disketsa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis 29 Juni 2017.

Mengenai hasilnya, ia belum bisa menjelaskannya. Menurutnya, dari keterangan saksi-saksi, ada tiga sketsa yang digambarkan.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

"Ada tiga ya? Semua beda. Saya juga belum lihat," kata Argo.

Nantinya, hasil sketsa tersebut, kata Argo, masih akan dikonfrontasikan dengan saksi. Hal ini untuk menyesuaikan dengan keterangan saksi atau tidak. "Nanti kami konfrontasikan dulu sama saksi," lanjut mantan Kabid Humas Polda Jatim tersebut.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Mengenai penggambaran tersebut, Argo menyebut hal tersebut berdasarkan saksi yang melihat. Salah satunya keterangan saksi yang melihat ada orang di atas sepeda motor.

"Juga saksi lihat ada orang di atas motor, dekat masjid, seperti apa. Nanti akan kami cocokkan, benar tidak gambarnya segala macam," ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya belum berani menyebarkan sketsa tersebut. Sebab pihaknya masih terus mengonfirmasi jika nantinya ada kekurangan.

"Ya nanti kita lihat, apakah sudah benar atau tidak, nanti kami konfirmasi sama saksi. Nanti kalau memang sudah betul seperti itu, enggak masalah. Tapi kalau nanti kurang ini, kurang itu, kan perlu perbaikan semua," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, jika sudah akurat sketsa tersebut, pihaknya akan menyusuri identitas orang tersebut. Meski begitu, ia belum bisa memastikan apakah akan menyerahkan sketsa tersebut ke Novel atau tidak. Sebab Novel belum tentu mengenalnya.

"Nanti kami lihat dulu itu akurat atau belum. Kalau sudah akurat baru kita cari. Kan ada berbagai proses maupun cara yang dilakukan penyidik untuk melakukan penelusuran," ujarnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya