Pemudik Ditolak Bayar Pakai E-Money di GT Cikarang Utama

Ilustrasi pintu tol Senayan.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id – Adanya gerbang tol otomatis dengan menggunakan uang elektronik nyatanya tidak memudahkan pengemudi saat bertransaksi. Salah satu yang mengalami hal tersebut adalah Mohammad Masykur, pemudik yang hendak balik dari kampung halaman menuju Jakarta.

Tingkatkan Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Hadirkan e-money Edisi Khusus Nusantara

Keluhan Masykur dimulai saat dia mendapat diberikan kartu tol oleh petugas di Pintu Tol Palimanan. Padahal, ia memilih untuk bertransaksi dengan menggunakan uang elektronik atau e-money.

"Saya masuk dari Pejagan pakai e-money sampai ke Palimanan. Nah, di Palimanan enggak ada gerbang tol otomatisnya, jadi saya ikut aturan lewat Gerbang Tol biasa. E-money saya kasih ke petugas. Saat dikembalikan, ada tambahan kartunya. Petugasnya bilang, ini buat kartu tol di Cikarang Utama," kata Masykur saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 28 Juni 2017.

Cara Agar Saldo Tiket Transjakarta Tak Hilang Saat Kartunya Hilang

Masykur mengatakan, dirinya mengira kartu tersebut adalah voucher khusus tol selama musim mudik dan balik lebaran. "Saya sempat dengar informasi dari televisi, pas musim lebaran ini di pintu tol akan menggunakan semacam voucher. Nah, pemahaman saya itu voucher, jadi saya terima aja," tuturnya.

Sesampainya di Cikarang Utama, Masykur mengatakan, dirinya memilih lajur gerbang tol otomatis (GTO), karena merasa dari Palimanan juga sudah menggunakan e-money. Namun, dia sempat kaget karena di GTO dijaga oleh petugas tol. 

Naik LRT Jabodebek Bisa Pakai LinkAja di 18 Stasiun

Biasanya, saat di GTO pengemudi bisa langsung menempelkan e-money, dan setelah transaksi selesai bisa melanjutkan perjalanan.

"Pas masuk, saya lihat kok tumben ada petugasnya di GTO. Kemudian saya serahkan dua-duanya, kartu e-money dan kartu tol dari Palimanan. Petugasnya langsung bilang harus bayar tunai," kata dia.

Pria yang pernah bekerja sebagai asisten General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing itu kemudian bertanya kepada petugas soal keharusan membayar secara tunai.

"Saya sempat bilang, ini saya enggak paham kenapa dikasih kartu lagi, padahal saya kan pakai e-money. Petugasnya tetap bilang harus bayar tunai, karena saya ambil kartu. Enggak mau berlama-lama, karena memang saya sudah lelah, saya bayar tunai juga. Kejadian kurang lebih jam 4.00 tadi pagi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya