Polda Sumut Berlakukan Sistem Keamanan Maksimal

Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA.co.id – Pasca teror yang terjadi di Markas Komando Polda Sumut, Minggu 25 Juni 2017 kemarin, Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, menginstruksikan semua jajarannya untuk memberlakukan sistem keamanan maksimum terhadap seluruh markas kepolisian.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Hal itu dikarenakan anggota Polri menjadi sasaran utama sejumlah kelompok teroris untuk menjalani aksinya. Termasuk penyerangan terhadap Markas Komando Kepolisian.

"Kami akan terus melakukan evaluasi dan supervisi sistem keamanan yang ada di jajaran Polda Sumatera Utara," ujar Rycko kepada wartawan di Mapolda Sumut, Selasa sore 27 Juni 2017.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Untuk itu, dia meminta anak buahnya agar tidak takut dalam menjalankan tugas. Namun, tetap waspada dan menjaga keamanan diri sendiri.

"Sistem pengamanan yang dilakukan saat personel di lapangan, kemudian terhadap Mapolda, markas-markas kepolisian, pos-pos polisi, serta asrama polisi. Telah diberlakukan sistem pertahanan maksimum security," ungkapnya.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Keamanan maksimum yang diberlakukan tidak hanya sekadar menambah jumlah personel yang siaga. Tetapi juga penambahan jumlah peralatan yang digunakan. 

"Kami melakukan peningkatan pengamanan, baik dari segi jumlah dan peralatan yang digunakan. Pasti kami akan terus melakukan peningkatan keamanan, tidak ada batas waktu," tuturnya.

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024