Silaturahmi Lebaran, Jokowi Terima Perwakilan GNPF di Istana

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri beberapa waktu lalu di Jakarta. Mereka hari ini silaturahmi di Bogor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Sejumlah pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, atau GNPF - MUI menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada hari ini, Minggu 25 Juni 2017.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Pertemuan Presiden dengan tujuh perwakilan pengurus GNPF itu, diketahui untuk bersilaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri 1348 Hijriah.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pertemuan yang dinisiasi oleh Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir ini, hanya ingin menjalin komunikasi organisasinya yang selama ini kerap mengkritik pemerintah.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

"Presiden menerima silaturahmi Nasir dan kawan-kawan atas permintaan mereka. Intinya, tidak ada yang diperbincangkan. (Hanya) Silaturahmi," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Minggu.

Pratikno mengatakan, rencana pertemuan itu sebelumnya sudah dikomunikasikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan kemudian diteruskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Dari acara silaturahmi, kata Pratikno, dikatakan bahwa GNPF-MUI akan ikut mendukung program-program pemerintah.

Untuk diketahui, GNPF-MUI hampir satu tahun belakangan ini sering mengkritik pemerintah, agar menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses secara hukum atas kasus penodaan agama.

"Beliau (GNPF) bilang mendukung kebijakan pemerintah. Mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Presiden minta akses komunikasi," ujarnya.

Sementara itu, Bachtiar mengatakan, pertemuan dengan Presiden yang bertepatan momen Lebaran ini tidak sama sekali terkait membicarakan secara khusus tentang permintaan rekonsiliasi.

Pembicaraan dengan Jokowi, kata dia, hanya sebatas bertukar pikiran tentang membangun suatu bangsa di tengah pro kontra dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

"Kami semua juga mendengarkan apa yang disampaikan oleh Presiden, dan alhamdullilah ini juga menjadi masukan yang baik buat kami," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya