- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin memberikan pendapatnya terkait aktivitas masyarakat yang melakukan takbiran keliling menyambut 1 Syawal 1438 Hijriah. Menurut dia, pada hakikatnya, takbiran adalah sesuatu yang baik dan telah menjadi tradisi di Indonesia.
"Begini, takbiran itu adalah sesuatu tradisi yang sangat baik. Karena itu tradisi puluhan tahun yang ada di budaya kita sebagai ungkapan kegembiraan bahwa telah menyelesaikan Ramadan dan menjumpai Idul Fitri," kata Lukman usai Sidang Isbat 1 Syawal 1438 Hijriah di gedung Kemenag, Sabtu 24 Juni 2017.
Karena takbiran adalah sesuatu hal yang baik, maka harus dilakukan dengan baik. Umat Muslim yang akan melakukan takbiran harus menjaga kekhidmatan selama melantunkan takbir tersebut.
"Karenanya takbiran sesuatu yang baik yang harus kita jaga dan pelihara. Hanya, dalam melakukan takbiran, kita harus menjaga kekhidmatan dari takbiran itu sendiri, jangan sampai takbiran mengganggu ketertiban umum, lalu lintas dan sebagainya," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengatakan, takbiran seyogyanya dilakukan di tempat yang tak mengganggu ketertiban masyarakat. Agar dapat menjadi nilai ibadah saat bertakbir.
"Marilah kita lakukan takbiran di masjid-masjid, musala, lapangan, di tempat yang tidak terlalu mengganggu ketertiban umum, tidak mengganggu kenyamanan masyarakat secara keseluruhan," ujarnya