Menengok Terminal Bus Rasa Bandara di Surabaya

Terminal Purabaya
Sumber :

VIVA.co.id – Pemudik yang naik bus dari Terminal Purabaya di Bungurasih, Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ke kampung halaman dipastikan akan nyaman. Pada Lebaran tahun ini, terminal bus yang diklaim tersibuk se Asia Tenggara itu dilengkapi fasilitas yang mirip-mirip bandara.

Larangan Mudik, Dishub Kota Tangerang Cek Penumpang di Terminal Poris

VIVA.co.id berkesempatan menengok wajah baru terminal penumpang yang biasa disebut Terminal Bungurasih itu pada Kamis sore, 22 Juni 2017. Betul-betul jauh dari wajah Terminal Bungurasih pada musim mudik Lebaran tahun lalu. Terutama di bagian dalam atau jalur pemberangkatan.

Di bagian luar atau jalur kedatangan, sebetulnya perubahan tidak begitu menonjol. Begitu juga pada lorong dari tempat turunnya penumpang menuju pintu masuk ruang tunggu. Nah, wajah baru terminal baru terasa begitu masuk ke ruang tunggu.

Pengetatan Mudik, Penumpang Bus di Lebak Bulus Wajib Tes Antigen

Terminal Purabaya

Ruang tunggu Terminal Bungurasih saat ini jauh berbeda dari sebelumnya. Begitu masuk, penumpang langsung disuguhi gedung megah dua lantai berdinding kaca dan berlantai keramik mengkilap. Kios-kios camilan dan stan pelayanan berjajar di pinggir. 

Pemudik jadi Sasaran Swab Antigen di Terminal Kampung Jokowi

Di bagian depan, kursi panjang berderet tiga saf, menghadap dinding kaca transparan. Dari kursi ttunggu penumpang bisa mencari tempat pemberhentian bus dan jalur pemberangkatan. Dari situ pula penumpang bisa memilih bus yang dituju. "Sekarang (Terminal) Bungurasih lebih nyaman. Tidak ada calo," kata Cecep, penumpang tujuan Ngawi.

Berjalan ke lantai dua, dua eskalator atau tangga berjalan menyambut di sisi kanan dan kiri gedung. Di sana kursi tunggu memanjang juga berada menghadap dinding kaca. Di bagian kiri, mini cafe untuk bersantai tersedia. Sementara di sisi kanan ujung atas tangga berjalan berdiri toko kecil penjual camilan.

Menuju ke bus, dua lorong jembatan membentang di sisi kanan dan kiri gedung. Lorong itu menyambung ke tempat bus yang menunggu penumpang di jalur pemberangkatan, sesuai tujuan kota atau provinsi masing-masing. 

Di ujung lorong itulah batas calo atau awak bus merayu penumpang. "Lorong kanan 16 gate, lorong kiri 10 gate. Semua 26 gate," kata Eddy, petugas operasional Terminal Bungurasih ditemui VIVA.co.id saat piket angkutan Lebaran. "Makanya tidak terlihat berdesak-desakan seperti dulu."

Berdasarkan pengamatan, lonjakan penumpang pada H-3 Lebaran belum terlihat di Terminal Purabaya. Suasana terminal masih lengang. Eddy memperkirakan, jumlah penumpang mulai naik mulai besok, H-2 dan terus meningkat pada H-1 Lebaran. 

Terminal Purabaya

Kata Eddy, tujuan pemudik di Terminal Purabaya masih didominasi tujuan Yogyakarta atau Barat-1, yang menggunakan bus antar kota antar provinsi atau AKAP. Tujuan kedua terbanyak ialah ke daerah Matraman, seperti Kediri, Tulungagung dan Trenggalek. 

"Belum ada lonjakan berarti. Terkurangi drastis juga karena ada mudik gratis," katanya.

Di bagian lain, arus lalu lintas mudik Lebaran mulai pintu keluar Surabaya di Bundaran Waru menuju arah Mojoker-Solo-Yogyakarta belum terlihat padat, baik di jalur arteri maupun tol. Tidak ada kemacetan berarti, kecuali di persimpangan yang memang biasa macet, seperti di Pertigaan Ispatindo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya