- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menggeledah sebuah rumah milik seorang terduga teroris berinisial SM di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin siang, 19 Juni 2017.
Penggeledahan yang dibantu personel Kepolisian Resor Malang itu menyusul penangkapan SM pada Senin pagi. Densus mencari barang bukti keterlibatan SM dengan jaringan teroris, terutama kelompok pimpinan Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al-Yemeni al-Indonesi, pentolan ISIS asal Indonesia.
Polisi tidak menemukan benda-benda berbahaya, seperti bahan peledak atau senjata api, di rumah SM di Jalan Wijaya, Pagentan, Singosari, Kabupaten Malang, itu. Namun aparat menyita sejumlah dokumen perjalanan SM ke Suriah pada 2013 dan 2014 serta satu buku tabungan.
"Yang kita amankan dari rumahnya dokumen keberangkatan ke Suriah dan buku tabungan. Track (penelusuran pada) paspornya tadi: (pergi) dari Surabaya, Jakarta, Malaysia, Turki dan jalur darat ke Suriah," kata Kepala Polres Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi Yade Setiawan Ujung, di lokasi penggeledahan.
Polisi menengarai SM adalah bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dia terhubung dengan tiga orang kelompok itu yang ditangkap Densus di Malang pada 2015. Mereka, antara lain, Helmi Alamudi (pemilik Yayasan Mega Mendung di kawasan Pisang Candi), Abdul Haki (ditangkap di kawasan Embong Arab), dan Junaidi (ditangkap di wilayah Bumiayu).
"Diduga tahun 2013 hingga 2014, SM pernah berangkat ke Suriah. SM juga pernah tampil di video yang ada di YouTube bersama Abu Jandal. Bisa dicek di YouTube," ujar Yade.
"Jadi," Yade menganalisis, "SM bersama lima orang lainnya pernah berangkat ke Suriah--bergabung bersama grup Abu Jandal di Suriah."
SM adalah satu di antara dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Jawa Timur pada Senin. Seorang lainnya diketahui berinisial ATM, yang diringkus di Tanah Merah II, Kenjeran, Surabaya, pada Senin siang. Polisi menduga mereka sama-sama bagian sel aktif Abu Jandal di Indonesia.
