Puluhan Napi Masih Berkeliaran usai Kabur dari Lapas Jambi

Petugas berjaga di Lapas IIA Jambi usai napi kabur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ramond Epu

VIVA.co.id – Hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi Selasa malam menyebabkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jambi kebanjiran. Bahkan dinding Lapas jebol sehingga sejumlah narapidana kabur.

Narapidana Gali Lubang untuk Kabur dari Penjara, Malah 'Mendarat' di Restoran Cepat Saji

Kepolisian bersama TNI masih mencari napi yang kabur saat tembok Lapas jebol diterjang banjir dini hari tadi. Sejauh ini sudah 19 orang napi yang ditangkap.

Menurut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Jambi, Bambang Palasara, napi yang kabur berjumlah 51 orang. Tujuh belas orang di antaranya sudah ditangkap lagi dan dua lainnya menyerahkan diri. "Masih ada tiga puluh dua orang orang lainnya yang masih dalam pencarian," ujar Bambang pada Rabu siang, 14 Juni 2017.

Aneh, Pria Ini Nyamar Jadi Domba Untuk Kabur dari Penjara

Ia mengimbau para napi yang masih berkeliaran di luar itu segera menyerahkan diri. Aparat berjanji memperlakukan mereka dengan baik jika mereka menyerahkan diri.

Kepala Kepolisian Daerah Jambi, Brigadir Jenderal Priyo Widyanto, mengatakan bahwa telah dikerahkan empat SSK (satuan setingkat kompi) atau sekira 400 personel untuk memburu napi yang kabur. Polisi juga dibantu satu SSK pasukan TNI.

Kronologi Penyerangan Penjara Meksiko yang Bebaskan Pemimpin Kartel Caborca

Napi-napi yang masih berada di dalam Lapas akan dievakuasi ke lapas terdekat. Khusus para napi wanita yang berjumlah 59 orang sudah dievakuasi ke kantor Imigrasi Jambi.

Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Jambi mengonfirmasi bahwa 24 napi Lapas Kelas IIA Jambi dipindahkan ke Lapas Muarasabak. "Mereka sukarela mengajukan diri untuk dipindahkan, dan kami melakukan penjemputan," ujar Kepala Lapas Muarasabak, Syahroni Ali.

Dua puluh empat napi yang dipindahkan itu masa hukumannya tidak lama, rata-rata kurang tiga tahun. "Tapi saya belum tahu napi kasus apa saja yang dipindahkan ke Muarasabak. Kemungkinan kasus narkoba," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya