Persiapan Jalur Mudik Jawa Tengah Telah 90%

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peninjauan persiapan jalur mudik lebaran 2017, Selasa (13/6/2017)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kesiapan wilayahnya menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2017 sudah mencapai 90 persen. Kesiapan itu khususnya terkait jalur mudik yang melewati tol fungsional Brebes-Gringsing.

H-7 hingga H-1 Lebaran 2020, Cuma 465 Ribu Kendaraan Keluar Jakarta

"Prosentase kesiapan untuk dilalui sudah 90 persen menyambut mudik. Bahwa kemudian kapasitasnya belum sepenuhnya 100 persen memang iya karena masih fungsional," kata Ganjar di Semarang, Selasa, 13 Juni 2017.

Dengan prosentase itu, kata Ganjar, maka Jateng telah siap menyambut para pemudik. Ia berkeyakinan horor mudik di exit tol Brebes Timur atau Brexit tahun lalu tak terjadi tahun ini. Itu setelah pemerintah terus mengupayakan infrastruktur pendukung hingga menajemen lalu lintas yang baik.

Pertamina MOR III: Konsumsi Pertamax Ramadan-Idul Fitri Naik 12 Persen

Selain manajemen lalu lintas, pemerintah juga menyiapkan komplain sistem dari kanal-kanal resmi melalui call center baik dari Kominfo maupun instansi resmi lain. Komplain sistem itu nantinya disebar melalui media sosial, termasuk media massa.

"Jadi masyarakat bisa tahu kalau mau ke polisi kemana, kesehatan kemana, ada bencana kemana. Agar publik bisa mengerti dan lapor dengan cepat," ujarnya.

Jadwal THR dan Cuti Jadi Evaluasi Kemenhub di Angkutan Lebaran 2020

Selain itu, pihaknya juga telah memerintahkan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi bisa bekerjasama dengan OPD di tingkat Kabupaten dan Kota. misalnya Satpol PP, Dinas Perhubungan, DInas Binamarga, dan BPBD.

Semua pihak yang akan mendirikan posko juga diwajibkan agar terintegrasi. Pada pengalaman mudik tahun lalu, posko ini berdiri secara parsial, baik dari kelompok masyarakat maupun dinas-dinas tertentu. Jika dapat disatukan maka pantauan situasi di lapangan dapat terintegrasi, jika perlu ada tindakan bisa efektif.

"Jalur tikus dan alternatif juga kita disiapkan. Akan kita promosikan. Jalannya nggak lebar hanya 5-6 meter. Kita lagi coba penerangannya, kalau tidak ya pakai spotlite," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, pemerintah menyiapkan 10 pintu keluar (exit tol) untuk fungsionalisasi jalan tol dari Brebes-Gringsing. Hal itu untuk mengurai kendaraan bila lalu lintas di jalur tersebut padat.

Exit tol yang disiapkan untuk tol fungsional itu berada Kelampok, Kaligangsa, Adiwarna, Sewaka, Beji, Serabi, Wiradesa  , Pasekaran, Kandeman,  dan Weleri. Untuk jalan tol Weleri menuju Semarang belum bisa. Exit tol itu digunakan jika tol mengalami kemacetan, sehingga perlu dikeluarkan ke jalan pantura.

"Sebab, kalau macet di jalan tol kanan kirinya hutan, kalau  macet di jalan pantura, kanan kirinya rumah penduduk. Sehingga bisa istirahat mampir,” ujarnya.

Satrio menyebut pada 23-24 Juni nanti atau puncak arus mudik nantinya tol fungsional akan dibuka 24 jam. petugas gabungan juga sudah disiapkan, baik dari kepolisian, Dinas Perhubungan dan BPBD dibantu relawan. Nantinya, di tiap 2-4 kilometer akan ada petugas yang menjaga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya