Indonesia Klaim Miliki Data 1.200 Militan ISIS di Filipina

Ilustrasi/Kelompok Militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia meyakini ada 1.200 orang militan ISIS yang kini bercokol di Filipina. Kekuatan itu ditunjukkan dengan keberhasilan mereka melakukan pendudukan di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina Selatan.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

"Ada datanya (1.200 militan ISIS) dengan saya," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Senin, 12 Juni 2017.

Data itu, kata Ryamizard, merupakan salah satu keahlian Indonesia dalam pengawasan kondisi keamanan regional di Asia Tenggara.

Korban Tewas Akibat Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 140 Orang

Atas itu, data tersebut tidak bisa sembarangan diungkap ke publik. "Tidak boleh saya sebutkan," kata Ryamizard.

Pernyataan Ryamizard ini sebelumnya juga telah dilontarkannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Regional di Singapura pada 4 Juni 2017.

SMI Bakal Tambah Kepemilikan Saham di Tol Bocimi Jadi 55 Persen Tahun Ini

Saat itu, Ryamizard juga menyebutkan ada 1.200 militan ISIS yang kini berada di Filipina. Dari jumlah itu, militan asal Indonesia terdata ada 40 orang.

Apa yang diungkap oleh Ryamizard itu juga dikutip dalam straitstimes.com, 4 Juni 2017. Ia juga menyebutkan bila ribuan militan itu masuk ke Filipina setelah otoritas setempat menyatakan perburuannya terhadap pimpinan kelompok teror di Filipina, Isnilon Hapilon.

Jumlah militan ini, berbeda dengan perkiraan yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pada, 9 Juni 2017, di Poso Sulawesi Tengah. Saat itu Gatot menyebutkan bahwa ada lebih dari 500 orang yang kini jadi militan ISIS.

Gatot mengaku khawatir pascabentrok di Marawi, Filipina, maka Indonesia akan menjadi pelarian para kelompok militan. "Kita semua harus waspada, kalau ada orang tidak dikenal masuk wilayah kita, laporkan segera pada aparat," kata Gatot. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya