Nasdem Mulai Pesimistis Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Ridwan Kamil
Sumber :
  • Twitter @PemkotBandung

VIVA.co.id - Partai Nasdem mengaku kesulitan menjalin komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra untuk mencalonkan Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat.

Andi Gani Dorong Markas Brigade KSPSI Jadi Garda Terdepan Perjuangkan Hak Buruh

Nasdem menganggap PKS dan Gerindra telah menutup pintu komunikasi jika pembicaraannya soal Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung yang bakal diusung sebagai calon gubernur Jawa Barat.

"Kita mau berkomunikasi dengan semua partai. Selama ini Gerindra (dan) PKS yang membentengi," kata Ketua Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa, saat ditemui di Bandung pada Senin, 12 Juni 2017.

Polda Jabar Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi Mulai 6 April 2024

Nasdem memerlukan berkoalisi dengan partai lain untuk mencalonkan Ridwan Kamil. Soalnya partai itu hanya memiliki lima kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.

Berdasarkan Undang-Undang tentang Pilkada, sebuah partai politik atau gabungan partai politik dapat mencalonkan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah jika memiliki sedikitnya 20 persen kursi DPRD atau 25 persen perolehan suara pada pemilu.

Giliran Pangandaran Digoyang Gempa, Terasa Sampai Banyumas dan Kebumen

DPRD Jawa Barat terdiri 100 kursi, antara lain, PDIP 20 kursi, Partai Golkar 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP 9 kursi, PKB 7 kursi, Nasdem 5 kursi, PAN 4 kursi, dan Hanura 3 kursi.

Garis pemisah

Saan menuding Gerindra dan PKS menyebarkan propaganda menolak Ridwan Kamil. Nasdem menilai sebenarnya propaganda itu bisa diklarifikasi dan ketiga partai berkomunikasi dengan baik. Namun, katanya, Gerindra dan PKS sedari awal sudah menolak upaya komunikasi itu.

"Enggak lucu itu semua (propaganda). Kalau sudah membentengi seperti itu, kita susah; udah jaga jarak--istilahnya udah masang garis (pemisah)," katanya.

Namun Nasdem masih berupaya menjalin komunikasi politik dengan Gerindra dan PKS serta partai-partai lain. Lagi pula, katanya, "Kita enggak ada masalah secara partai (dengan Gerindra dan PKS), bahkan dalam konteks kepentingan Jawa Barat."

Syarat Gerindra dan PKS

Gerindra sebelumnya telah menyatakan terbuka bahwa partai itu tak keberatan mencalonkan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jawa Barat. Namun Gerindra mengajukan syarat.

"Kalau Pak Ridwan Kamil insaf, kita akan dukung. Kalau tidak insaf, terpaksa kita lawan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, di Bandung pada 6 Juni 2017.

Ferry juga meminta Ridwan Kamil mengakui memang ada intimidasi dari Partai Nasdem dan Kejaksaan Agung sebagai alasan dia mau menerima pinangan partai besutan Surya Paloh itu. "Partai Gerindra lebih senang Ridwan Kamil secara gagah mengatakan tidak takut terhadap ancaman Jaksa Agung," ujarnya.

PKS menyatakan akan membuka lagi pintu bagi Ridwan Kamil untuk menjalin komunikasi politik. Namun PKS mensyaratkan Ridwan Kamil memperbaiki hubungan yang sempat renggang.

"Emil (Ridwan Kamil) dulu terlalu dekat--malah--dengan PKS, tapi ternyata demikian. Kami tidak meminta Emil insyaf, tapi tobat saja. Soalnya dulu tiba-tiba tidak ada kabar atau apa. Kalau tobat, kan, barangkali kami bisa terima juga. Taubatan nasuha," kata Haris Yuliana, Ketua Departemen Pembinaan Balegda PKS, di Bandung pada 8 Juni 2017. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya