Aksesibilitas Membaik, Libur Lebaran Makin Nyaman di DIY

Pantai Nglambor, Gunung Kidul, Yogyakarta
Sumber :
  • Facebook Telusuri Indonesia

VIVA.co.id – Akses menuju ke tempat-tempat wisata atau konektivitas antar destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin baik. Jalan-jalan mulus ‘menyambungkan’ satu obyek di satu daerah dengan obyek berikutnya di daerah lain. Misalnya, obyek wisata di Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul, kini terhubung jalan mulus JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan).

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

"JJLS atau Jalur Jalan Lintas Selatan ini tidak hanya menghubungkan wilayah di DIY saja. Namun juga menghubungkan wilayah Jawa Tengah , DIY, dan Jawa Timur bagian selatan. Membentang dari Purworejo di Jawa Tengah hingga Pacitan di Jawa Timur. Ini akan menambah kenyamanan wisatawan yang berlibur ke DIY," jelas Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta MSi.

Saat libur lebaran nanti, diharapkan wisatawan bisa lebih nyaman dan aman saat berada di jalan. Sehingga para wisatawan bisa menikmati obyek wisata di DIY tanpa mengeluh jalannya jelek sehingga waktunya habis di jalan.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

Untuk tempat-tempat wisata, Kepala Dinas Pariwisata DIY menyebutkan, di DIY, khususnya di wilayah Gunungkidul terdapat Geopark Gunungsewu yg sudah diakui oleh UNESCO pada 19 September 2015. Dan sudah masuk dalam Global Geopark Network. Sehingga yg diakui UNESCO tidak hanya candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, namun ditambah Geopark tersebut.

"Jadi andalan kita saat ini tidak hanya candi. Ada 13 Geosite di wilayah tersebut, yang saat ini sudah dijadikan sebagai pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata," tambah Aris.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Para wisatawan, lanjut Aris, bisa menikmatinya saat liburan nanti. Antara lain Gunung Api Purba Nglanggeran,  berbagai goa seperti Jomblang, Pindul, Kalisuci, Tanding dan gua-gua lainnya.

"Juga site Bengawan Solo Purba, bukit-bukit unik berbentuk domes, situs Sukoliman, dan pantai-pantai indah berpasir putih, kesemuanya itu terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke daratan karena tenaga endogen dari dasar bumi beberapa juta tahun lalu," kata Aris.

Arias lantas merinci sekaligus berpromosi kekhasan pantai-pantai di wilayah Gunungkidul. "Ada pantai yang cocok bagi yang senang snorkeling  yaitu Pantai Nglambor. Pantai untuk yang senang panjat tebing baik bagi pemula sampai tingkat mahir yaitu Pantai Siung. Lalu untuk yang senang berselancar, ada Pantai Wedi ombo," promonya.

Aris juga menyinggung dibangunnya Airport baru yg mampu didarati pesawat Boing 777 jelajah antar benua. Bandaa ini diharapkan rampung Maret 2019. Jika bandara ini selesai maka aksesibilitas penerbangan langsung berbagai negara dapat langsung ke DIY.

Oleh karena itu, Aris sangat optimistis target kunjungan wisata 2017 akan tercapai. Tren kunjungan wisata selalu naik. Selama 2016 lalu target kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Bila 2015, jumlah wisatawan domestik sebanyak 290 ribu orang, pada 2016 naik menjadi 3,5 juta orang. Wisatawan mancanegara yang semula 356 ribu orang, naik menjadi 360 ribu wisatawan.

Target kunjungan wisata 2017 ini ada kenaikan 15 sampai dengan 20 persen. Wisatawan mancanegara ditargetkan naik menjadi 380 ribu sampai dengan 500 ribu orang. Sedangkan wisatawan domestik ditargetkan naik menjadi 4,2 juta orang. Dengan aksesibilitas yang makin baik, dan kreativitas masyarakat dalam mengemas atraksi wisata, wisatawan akan kerasan dan memilih berlibur ke destinasi seperti itu.

Menpar Arief Yahya selalu menyebut rumus andalannya, 3A. Atraksi, Akses, Amenitas. Tiga hal yang menentukan kemudahan wisatawan berkunjung. "Kalau sudah berhasil melewati tiga critical success factors itu, maka tinggal promosi besar-besaran ke target market dengan melihat DOT, detination, origination, timeline," kata Arief Yahya.

Bagaimana strategi berpromosinya? "Gunakan BAS, Branding Advertising dan Selling. Channel untuk promosi BAS menggunakan apa? Jawaban pastinya, dengan media. Ingat strategi POSE, Paid Media, Own Media, Social Media dan Endorser Media," jelas Arief Yahya.(webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya