Ridwan Kamil Akui Lemah Dukungan di Perdesaan Jabar

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id - Ridwan Kamil merespons dingin hasil survei lembaga Indo Barometer yang menempatkan namanya dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi di antara para kandidat gubernur Jawa Barat.

Qodari Sebut Langkah AHY Jadi Menteri Tepat, Selama Ini Dinilai Cuma Modal Tampang

Wali Kota Bandung itu berterus terang senang atas hasil survei itu, tetapi dia berhati-hati agar tak takabur. Lagi pula hasil survei itu bukan jaminan dia dipilih mayoritas warga Jawa Barat sebagai gubernur.

Sebab, ia mengakui memang cukup populer di kalangan masyarakat perkotaan, tetapi lemah dukungan masyarakat perdesaan.

Survei Indo Barometer: Prabowo-Gibran Masih Unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin

"Kalau survei sekarang tinggi, saya enggak mau takabur. Jadi, tetap melihat kelemahan, kuat (populer) di kota, lemah (dukungan) di desa," kata Ridwan di Bandung pada Jumat, 9 Juni 2017.

Pria yang akrab disapa Emil itu menyadari popularitas dan elektabilitasnya masih rendah di kawasan perdesaan. Karena itu, dia mulai bersosialisasi dengan masyarakat perdesaan di sejumlah kabupaten di Jawa Barat.

Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran Versi Indo Barometer, Begini Analisisnya

Emil sudah mengalokasikan waktu setiap akhir pekan untuk mengunjungi masyarakat perdesaan. Sementara itu, Senin hingga Jumat fokus untuk bekerja dan melayani warga Kota Bandung.

Aspek lain yang dipertimbangkan Emil ialah dinamika politik yang berkembang sejak sekarang hingga hari pemungutan suara Pilkada Jawa Barat pada 2018. Semua hal bisa terjadi.

Seorang calon yang awalnya tingkat keterpilihannya rendah bisa naik menjelang hari pemungutan suara. Begitu juga sebaliknya, seorang calon yang diunggulkan di awal bisa saja mendadak anjlok di waktu-waktu terakhir.

Emil mencontohkan, ketika dia mencalonkan sebagai wali kota Bandung pada 2013. Awalnya, elektabilitasnya rendah, cuma enam persen, namun seiring dinamika politik dan intensitas sosialisasi kemudian meningkat menjadi 45 persen.

"Bisa saja surveinya tinggi, ujungnya rendah atau awalnya rendah ujungnya tinggi. Survei bukan segalanya. Survei itu hanya ukuran-ukuran yang terbaca secara psikologis," ujarnya.

Indo Barometer merilis hasil surveinya tentang Pilkada Jawa Barat pada Selasa 6 Juni 2017. Ridwan Kamil menduduki posisi pertama dengan tingkat keterpilihan 28,6 persen. Disusul Deddy Mizwar (wakil gubernur Jawa Barat) 18,8 persen, dan Dedi Mulyadi (bupati Purwakarta) 11,5 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya