- ANTARA/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id – Menjelang Idul Fitri 2017, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus melakukan persiapan untuk memastikan arus mudik Lebaran nanti berjalan aman dan lancar
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto meninjau Simpang Cikopo, Simpang Jomin dan Jembatan Timbang Balonggandu Karawang, Rabu 7 Juni 2017. Pudji melihat langsung sudah sampai mana persiapan di lapangan.
"Apabila ada persiapan yang dirasa kurang, kami masih memiliki waktu untuk melakukan perbaikan," ujarnya.
"Saya bersama Kapolri memantau dari Pemalang, Brexit dan Cikopo. Ada beberapa hal yg menjadi catatan, pertama kesiapan petugas di lapangan, kedua pengendalian arus lalu lintas Jabar dan Jateng terkait rekayasa lalu lintasnya, pemecahan permasalahan di Brexit, prioritas pengaturan arus lalu lintas dari Simpang Jomin ke arah pantura lalu menuju daerah Brebes," kata Pudji.
Ia mengatakan bahwa Kapolri memberi catatan antara lain perbanyak tempat rest area, kemudian membuat posko yang sifatnya lebih komprehensif yang terdiri dari unsur keamanan yang melibatkan TNI, serta dari Kementerian Kesehatan dan Pertamina serta Montir dari APM.
Kemenhub sebagaimana tahun-tahun lalu berusaha tiap tahun mengurangi pemudik sepeda motor yg meningkat delapan persen tiap tahun. Pudji mengimbau untuk terus mengikuti program mudik gratis, terutama dengan kapal RoRo dengan tujuan Semarang dan Surabaya.
"Kami menganjurkan untuk mengikuti program mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah, BUMN dan swasta. Tujuannya agar kesemrawutan sepeda motor berkurang, tingkat kecelakaan lalu lintas menurun karena perlu di ingat bahwa sepeda motor itu tidak di desain untuk jarak jauh," ujarnya.
Terkait keselamatan dan keamanan, Pudji mengatakan bahwa untuk AKAP dan AKDP telah di lakukan ramp check oleh masing-masing petugas di Terminal termasuk oleh Dinas-Dinas Perhubungan.
"Persentasenya memang belum terlalu bagus baru 70 persen. Nantinya akan ditempelkan stiker untuk armada yang laik jalan."
Jembatan timbang
Pada kesempatan tersebut, Pudji juga menyampaikan bahwa seluruh Jembatan Timbang (JT) pada H-7 tidak beroperasi dan dialihfungsikan untuk rest area bagi para pemudik terutama kendaraan roda dua.
"Musala, toilet dan warung makan akan disiapkan di JT supaya pemudik yang nantinya akan memanfaatkan rest area di JT mendapatkan rasa nyaman," tuturnya.
Terkait pengaturan operasional kendaraan angkutan barang, telah dikeluarkan peraturan Dirjen di mana untuk kendaraan galian dan tambang tidak boleh beroperasi sejak H-7 hingga H+7 dan sedangkan untuk kendaraan barang dengan sumbu lebih dari dua pengaturan dimulai sejak H-4 hingga H+3 kecuali kendaraan pengangkut sembako. "
Tujuannya adalah untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas pada periode angkutan Lebaran," kata dia.