- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Kata persekusi akhir-akhir ini menjadi satu topik pembicaraan yang ramai di media. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, persekusi adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas;
Kasus persekusi akhir-akhir ini sangat menarik perhatian. Bahkan tercatat hingga 7 Juni 2017, berdasarkan laporan atau aduan yang diterima Koalisi Masyarakat Anti Persekusi melalui Safenet sebanyak 87 aduan kasus persekusi.
Total aduan persekusi berjumlah 87 ini didapat dari data yang sudah terlebih dahulu dikumpulkan oleh Sekretariat Negara (Sekneg) sebanyak 66 aduan. Sementara 12 kasus persekusi kembali terjadi hasil temuan di lapangan. Temuan awal aduan persekusi tujuh aduan serta dua orang yang menjadi korban.
"Sampai 7 Juni kasus persekusi berjumlah 87 aduan persekusi. 66 data yang sudah dikumpulkan terlebih dahulu oleh Setneg. Safenet menemukan 12 yang diduga kuat persekusi lagi terjadi. Ditemukan lagi awal dari persekusi jumlah tujuh aduan. Dan ada dua orang yang menjadi korban persekusi," kata perwakilan dari Safenet, Damar di di Jakarta, Rabu 7 Juni 2017.
Dari total aduan tersebut, rinciannya 12 kasus adalah kasus penistaan agama islam dan 30 kasus menghina ulama. "28 diantara yang dimaksud ulama RS, dan 4 kasus yang menghina FPi. Semenjak dibuka banyak masukan aduan persekusi," katanya.
Sementara itu, Masyarakat Koalisi Anti Persekusi, Allisa Wahid mengatakan, persekusi ini merupakan problem perburuan terhadap seseorang yang dilakukan secara terorganisir.
"Pemahaman dari arti persekusi mereka belum memahami kasus persekusi. Persekusi ini adalah problem perburuan terhadap seseorang yang dilakukan secara teroganisir," ujarnya.
Warga Permata Buana Korban Persekusi Akui Dapat Permufakatan Diskriminasi
Sidang lanjutan kasus persekusi pengurus RT/RW Permata Buana kembali dilanjutkan, tiga orang saksi akhirnya memberikan keterangan, dua diantaranya pasangan suami-istri.
