Gempa Darat Dangkal Bayangi Poso

Ilustrasi Lokasi gempa darat Poso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/BMKG

VIVA.co.id – Bencana gempa bumi darat masih melanda tanah Sulawesi. Sepekan awal bulan Juni 2017, tercatat sudah ada empat kali gempa mengguncang.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

Mengutip laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa darat ini terjadi dengan kedalaman relatif dangkal dan terjadi dengan kekuatan bervariasi.

Berikut gempa darat yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah sepanjang Juni 2017:

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

1. 2 Juni
Kekuatan: 5,2 SR
Pusat gempa: Barat Laut Poso
Kedalaman: 10 kilometer

2. 5 Juni
Kekuatan: 3,1 SR
Pusat gempa: Barat Daya Parigi Moutong
Kedalaman: 10 kilometer

Top Trending: Arti Gempa Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Jayabaya Ramalkan Pulau Jawa Ini

3. 6 Juni
Kekuatan: 4,3 SR
Pusat gempa: Barat Tambrana Poso
Kedalaman: 10 kilometer

4. 7 Juni
Kekuatan: 4,0 SR
Pusat gempa: Timur Laut Poso
Kedalaman: 10 kilometer

Akhir Mei lalu, memang sempat terjadi gempa besar berkekuatan 6,6 SR yang mengguncang Poso. Puluhan rumah dan sejumlah warga dilaporkan menjadi korban.

Dalam analisis BMKG, gempa ini terjadi di sepanjang sesar Graben Palolo yang terbukti sedang aktif.

Zona Graben Palolo di Poso dicirikan dengan adanya gawir atau tebing terjal dengan panjang mencapai 70 kilometer. Saat ini, aktivitas struktur Graben ini telah membentuk lembah Palolo dan Lembah Sopu di bagian tengah.

Berdasarkan historisnya, gempa yang terjadi zona ini sudah tercatat sejak 1977. Ketika itu terjadi gempa dengan kekuatan 5,1 SR.

Lalu, terjadi lagi pada 1995 dengan kekuatan 5,9 SR yang mengakibatkan 26 orang luka dan 115 rumah rusak. Bencana kembali berlanjut pada 2005, dan terjadi gempa dengan kekuatan 5,3 SR. Terakhir terjadi gempa pada 2012 dengan kekuatan 6,2 SR yang mengakibatkan 5 orang meninggal dan 94 orang luka-luka, serta sebanyak 1.626 rumah rusak.

"(Karena itu) Melihat aktivitas Sesar Palolo yang demikian aktif, tampaknya perlu ada kajian komprehansif mengenai bahaya dan risiko gempa bumi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah ini," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Selasa, 30 Mei 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya