- VIVA.co.id / Nur Faishal (Surabaya)
VIVA.co.id – Pendamping hukum Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Mochammad Basuki yakni M Soleh, mendatangi rumah kliennya di Jalan Putat Gede Baru III/5B, Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam 5 Juni 2017. Rumah berpagar cokelat itu digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi.
Penggeledahan dilakukan KPK setelah menyegel ruang ketua Komisi B DPRD Jatim pada Senin siang. Sejumlah orang dikabarkan diamankan oleh petugas antirasuah dan menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur Jalan A Yani, Surabaya.
Soleh datang ke lokasi penggeledahan KPK setelah menerima informasi istri Basuki akan dibawa oleh KPK. Dia mengecek ke rumah kliennya saat penggeledahan berlangsung. "Saya sampaikan, silakan KPK melakukan penggeledahan," katanya kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada lima orang diamankan KPK pada operasi Senin siang. Satu anggota DPRD Jatim, satu pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah Jatim, dan tiga staf Sekretariat Dewan Jatim. Dia mengaku tidak tahu apakah seorang dewan yang diamankan itu ialah Basuki.
Rekan Basuki di DPD Gerindra Jatim juga belum tahu persis apakah Basuki ikut diamankan KPK atau tidak, pun dalam perkara dugaan korupsi apa.
Sekretaris dan Bendahara Gerindra Jatim, Anwar Sadad dan Achmad Hadinuddin, mengaku belum bisa menghubungi nomor telepon genggam Basuki.
Hadinuddin menjelaskan, di DPD Gerindra Jatim Basuki menempati posisi wakil ketua. Legislator Daerah Pemilihan I (Surabaya-Sidoarjo) itu tidak begitu vokal dan cenderung pendiam.
"Orangnya biasa saja, tidak vokal," ujar ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim itu.
Diberitakan sebelumnya, dua ruangan di gedung DPRD Jatim yang disegel KPK. Yakni ruangan ketua Komisi B dan ruang staf di sebelahnya. Saat VIVA.co.id coba mengintip, televisi layar datar masih menyala di ruangan yang disegel itu. Satu tas berwarna cokelat teronggok di atas kursi warna hitam.
