Delapan Pendaki Ditemukan, 1 Masih Hilang di Gunung Marapi

Gunung Marapi terlihat mengeluarkan debu vulkanik, dari Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Minggu malam, (4/6/2017)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA.co.id – Delapan pendaki asal Pekanbaru, Riau – yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat – berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, Senin, 5 Juni 2017. Mereka ditemukan tak jauh dari kawasan Taman Edelwis dan puncak Marapi.

Gunung Marapi Erupsi dengan Kolom Abu 1.500 Meter, TNI Siagakan Prajurit

Dengan demikian, tinggal satu pendaki lagi atas nama Yandri (15) yang belum diketahui keberadaan dan kondisinya.

Tim SAR gabungan menyisir dari Dua rute yakni rute Koto Baru dan  rute Simabua. "Sekitar jam 09.00 WIB, tim SAR gabungan sudah berhasil menemukan delapan penyintas (survivor), sekarang lagi istirahat," kata Komandan Tim Kantor SAR Padang, Robi.

Pekan Pertama Maret 2024 Gunung Marapi Sudah 26 Kali Erupsi

Sedangkan Yandri, yang terpisah dari rombongan, hingga Senin pagi masih belum diketahui posisinya. "Di samping melakukan evakuasi, tim juga masih melakukan pencarian terhadap Yandri," katanya.

Evakuasi, lanjut Robi, akan dilakukan lewat rute Simabua, Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Pasalnya, jarak tempuh rute ini lebih dekat jika dibanding dengan rute Koto Baru.

Terpopuler: Video Dugaan Aliran Sesat, Erupsi Marapi hingga Pembunuh Emak-emak Ditangkap

"Awalnya, evakuasi akan dilakukan lewat rute Koto Baru, yang merupakan jalur normal pendakian Marapi. Namun, mengingat jarak tempuh ke sana, evakuasi dialihkan ke rute Simabua," jelas Robi.

Terjebak

Sebelumnya, 16 pendaki asal Pekanbaru dilaporkan terjebak di puncak Gunung Marapi saat terjadinya erupsi.  Dari ke-16 pendaki tersebut, tujuh orang berhasil turun ke Posko Marapi di Koto Baru.

Letusan di Gunung Marapi terjadi pada Minggu, 4 Juni 2017, pukul 10.01 WIB dan 10.22 WIB. Akibat ini, kawah gunung menyemburkan abu vulkanik setinggi 300-700 meter dan getaran gempa selama 35 detik.

Saat ini, pascaerupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi merekomendasikan penutupan kawasan dari aktivitas warga dan pendaki dengan radius 3 kilometer. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya