KLHK Dukung Program Homestay di Seluruh Taman Nasional

wakatobi
Sumber :
  • tourist-attractions-17.blogspot.com

VIVA.co.id – Rakornas II/2017 Pariwisata dengan tema besar Homestay Desa Wisata yang digelar Kemenpar di Hotel Bidakara, 18-19 Mei lalu terus mendapat respons positif. Kali ini kabar baik datang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Siti Nurbaya Bakar.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Mereka langsung on dengan mempersiapkan homestay di tujuh taman nasional itu untuk mengoptimalkan aset dan keindahan bawah laut sebagai atraksi destinasi wisata bahari yang memikat dunia. Niatan itu juga disupport United Nations Development Programme (UNDP).

Langkah KLHK pun semakin meyakinkan. Sebab, ada organisasi multilateral terbesar pemberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia yang ikut mem-back up homestay desa wisata itu. Dari paparan Menteri Siti Nurbaya, UNDP siap bekerjasama dan mendukung konservasi laut, salah satunya dengan pembangunan homestay di wilayah Taman Nasional Wakatobi.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

“Homestay bisa dilakukan di area taman nasional, dan itu sangat memungkinkan. Nantinya homestay dikelola masyarakat setempat, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat bisa terbantu. Dan mereka akan menjadi penjaga kelestarian seluruh taman nasional, karena itulah harta yang paling berharga, adalah taman nasional itu sendiri, taman yang dilihat wisatawan,” ujar Siti Nurbaya Bakar saat peluncuran buku The Mangnificent Seven: Indonesia Marine National Park di Restoran Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.

Selain bisa menikmati keindahan bawah laut di taman nasional, lanjut Siti Nurbaya, Wakatobi sudah mempunyai atraksi kelas dunia. Itu artinya, program homestay yang menjadi program Kemenpar sangat tepat.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Dan itu juga bisa diarahkan untuk mengurangi pencemaran limbah di sana. “Kami dukung pengembangan homestay. Itu sekaligus mendukung konservasi di laut. Tapi jumlahnya tetap harus dibatasi sehingga tidak overload dan mengganggu ekosistem dan pencemaran limbah di sana,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira dukungan KLHK untuk pengembangan homestay di seluruh Taman Nasional di bawah penguasaan KemenLHK. Wakatobi itu contohnya. Untuk menjaring 500 ribu wisatawan mancanegara pada 2019 agar berkunjung ke Kabupaten pemilik taman nasional yang luar biasa itu.

“Jadi kita akan membangun homestay, pemiliknya siapa? Masyarakat setempat jawabannya. kita harapkan taman-taman nasional kita, baik di darat maupun di laut bisa mensejahterakan masyarakat melalui pariwisata, tidak dengan merusak dan merambah hutan,” ujar Menpar Arief Yahya.

Lantas bagaimana strateginya? Menteri asal Banyuwangi itu menjelaskan, ketika akan membangun destinasi, yang dibangun pertama kali yaitu community base tourism dahulu untuk menetapkannya. “Maka di sana bangun homestaynya, kuliner-kuliner masyarakat masuk dulu, sehingga cara yang paling mudah meyakinkan orang dengan membangun community basenya itu. Sebab prinsipnya pariwisata itu mensejahterakan,” ucapnya.

Menpar Arief Yahya mengatakan Wakatobi adalah satu dari 10 destinasi utama pariwisata Indonesia yang menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik. Pembangunan homestay di Wakatobi mempunyai nilai strategis. Terutama untuk memperkuat unsur Amenitas dalam teori 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas, red).

"Homestay itu dikelola secara korporasi, bukan cara koperasi. ‘Homestay’ ini dijalankan dengan mesin baru, model bisnis baru, berbasis pada digital yang saya sebut digital sharing economy," kata dia.

Bahkan, lanjut dia, KemenLHK tidak hanya memberikan izin bagi masyarakat yang diatur untuk membangun homestay desa wisata. Tetapi juga menyiapkan skema khusus pinjaman kepada masyarakat yang selama ini juga sudah berjalan. “Ini akan semakin keren!” kata Menpar Arief.

Seperti diketahui, Menteri Pariwisata Arief Yahya sempat dibuat terperangah melihat karya  foto spektakuler yang ditampilkan. Potret 7 Taman Nasional Laut itu antara lain: Kepulauan Seribu-Jakarta, Karimun Jawa-Jawa Tengah, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Takabonerate-Sulawesi Selatan, Bunaken-Sulawesi Utara, Togian-Sulawesi Tengah dan Teluk Cenderawasih-Papua. “Luar biasa, bagus!” komentar Arief Yahya.

Dan dari rekam jejak yang ada, underwater Indonesia memang langganan juara dunia. Scuba Diving sudah menasbihkan Indonesia di urutan pertama Indo-Pasific kategori Macro Life, Overall Rating of Destination, Health of Marine Environment serta Underwater Photography. Dive Magazine juga tak segan memasukkan Raja Ampat Papua, Alor NTT, Pulau Komodo NTT, Lembongan Bali, dan Lembeh Sulawesi Utara ke dalam Top World Diving Destinations 2017.(webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya