Soetrisno Bachir Diakui Sering Transfer Uang ke Amien Rais

Amien Rais
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, menerima aliran dana proyek korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Ini terkait aliran dana dari Yayasan Soetrisno Bachir Foundation sejumlah Rp 600 juta yang diduga berasal dari proyek yang menjerat Siti.

Mantan Menkes Sebut Indonesia Siap Hadapi Badai Omicron

Atas hal ini, Politikus Partai Amant Nasional Drajad Wibowo, mengaku heran dengan sebutan Amien Rais oleh Jaksa KPK tersandung dalam kasus ini. Kata Drajad, Amien Rais benar-benar tak tahu menahu dengan uang Rp600 juta yang mengalir ke rekeningnya dari Soetrisno Bachir --Ketua Umum PAN 2005-2010, kini Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional.

"Sebenarnya ini masalah apa? Ini kan sudah lama, pada tahun itu beliau bukan pejabat negara, ketika ada bantuan dari luar persoalannya di mana. Itu dari pandangan saya. Itu kan bantuan dana dari Pak Soetrisno, dan memang dia sudah sejak lama memberi bantuan kepada beliau (Amien Rais)," kata Drajad Wibowo kepada tvOne, Jumat petang 2 Juni 2017.

Mantan Menkes 'Sambut' Omicron, Klaim COVID-19 Jadi Flu Biasa

Drajad menilai bantuan sebagai sahabat lama itu sebenarnya sudah menjadi hal mahfum dan telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Bantuan selama ini diberikan kepada Amien Rais, untuk kegiatan sosial dan syiar agama. Kalaupun dana yang diberikan akhirnya bermasalah, kata Drajad, tentu tidak bisa disangkut-pautkan ke Amien Rais. Terlebih publik kini sudah tahu dan pemberitaan masif tentu membuat Amien Rais terpojok sebagai tokoh nasional yang selama ini dihormati.

"Pak Soetrisno itu kan memang terkenal dermawan, banyak yang dibantu dia, orang lain kampanye pilkada saja juga dibantu. Nah, selama ini track record-nya jelas, masa tiap kali dibantu mesti ditanya uangnya dari mana, seperti penuh kecurigaan, kan ini tidak elok. Saya tegaskan, Pak Amien Rais tidak tahu menahu soal itu," kata dia lagi.

Zulhas Undang Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir, Bahas Apa?

Senin, 5 Juni 2017 mendatang, Amien Rais sedianya akan berkunjung ke Kantor KPK untuk menjelaskan duduk persoalan. Tanggal itu dipilih karena beliau akan melaksanakan ibadah umrah pada 8 Juni 2017 mendatang. Amien takut apabila keterangannya dibutuhkan nanti, dia sedang tidak ada di Indonesia dan takut dianggap lari dari tanggung jawab.

"Pak Amien ini penggerak reformasi, Pak Amien ini bapak nasional, tokoh politik. Begitu namanya disebut tetapi tak dituntaskan, kerusakannya (citranya) akan panjang sekali. Beliau kan bekas pemimpin Muhamadiyah, PAN, makanya Pak Amien ambil inisiatif akan temui KPK. Tanpa itu, namanya akan tercemar makin panjang," kata dia.

Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum KPK Iskandar Marwanto pada sidang, Rabu, 31 Mei 2017, menyebut adanya aliran dana dari PT Mitra Medidua selaku pemasok bagi PT Indofarma Tbk dalam pengadaan alat kesehatan guna mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan, untuk pengurus PAN yaitu Soetrisno Bachir (Ketua Umum PAN 2005-2010, kini Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional), Nuki Syahrun, Amien Rais, Tia Nastiti (anak Siti Fadilah), maupun Yayasan Soetrisno Bachir Foundation.

PT Mitra Medidua, yang ditunjuk sebagai pemasok pada 2 Mei 2006 mengirimkan uang sebesar Rp741,5 juta dan pada 13 November 2006 mengirimkan sebesar Rp50 juta ke rekening milik Yurida Adlanini yang merupakan sekretaris pada Yayasan Soetrisno Bachir Foundation (SBF). Dana ini kemudian diduga dipindahbukukan kepada pengurus PAN, Nuki Syahrun dan Tia Nastiti (anak Siti Fadilah).

Belakangan ada dana dari Soetrisno Bachir Foundation sebesar Rp600 juta ke rekening Amien Rais, dalam enam kali transfer. Inilah yang kemudian dipersoalkan Jaksa KPK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya