- VIVA.co.id/BMKG
VIVA.co.id – Sejumlah gempa darat dengan kedalaman relatif dangkal bermunculan di sepanjang pertengahan hingga akhir Mei 2017. Belum ada kesimpulan lengkap mengapa gempa ini bermunculan dan terjadi dari rentang tanggal 18 Mei hingga 30 Mei 2017.
Mengutip dari laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berikut sejumlah catatan kemunculan gempa darat di beberapa wilayah di Indonesia:
21 Mei
Kekuatan: 4,4 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Teluk Bintuni
Pukul: 12.54 WIB
Dampak:
23 Mei
Kekuatan: 2,8 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Barat Daya Lembata NTT
Pukul: 15.18 WIB
Dampak:
26 Mei
Kekuatan: 4,6 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Morowali Sulteng
Pukul: 06.25 WIB
Dampak:
28 Mei
Kekuatan: 4,4 SR
Kedalaman: 25 kilometer
Pusat gempa: Sumba Barat
Pukul: 11.15 WIB
Dampak:
Kekuatan: 4,9 SR
Kedalaman: 34 kilometer
Pusat gempa: Parigi Moutong
Pukul: 18.04 WIB
Dampak:
29 Mei
Kekuatan: 4,0 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Morowali Sulteng
Pukul: 03.23 WIB
Dampak:
Kekuatan: 5,0 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Kabupaten Gayo Lues Aceh
Pukul: 04.54 WIB
Dampak:
Kekuatan: 3,9 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Morowali Sulteng
Pukul: 07.32 WIB
Dampak:
Kekuatan: 6,6 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Poso
Pukul: 21.35 WIB
Dampak: Puluhan rumah rusak, empat luka berat, sejumlah lainnya luka ringan
30 Mei
Kekuatan: 4,4 SR
Kedalaman: 9 kilometer
Pusat gempa: Timur Laut Sigi Sulteng
Pukul: 15.28 WIB
Dampak:
Kekuatan: 4,9 SR
Kedalaman: 10 kilometer
Pusat gempa: Tambrana Poso
Pukul: 20.02 WIB
Dampak:
Secara prinsip, gempa bumi yang berpusat di darat dan laut sama bahayanya. Namun memang paling mengkhawatirkan adalah gempa yang berpusat di daratan.
Sebab, gempa ini bersentuhan langsung dengan permukiman warga. Sehingga kadang dampak gempa ini banyak menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. (one)
