Dokter Fiera Pindah ke Jakarta Dikawal Staf Kemenkopolhukam

Dokter Fiera Lovita (Jilbab Biru)
Sumber :
  • Viva.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id – Fiera Lovita, seorang dokter ahli Hemodialisa yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mengaku sudah tidak merasa nyaman tinggal di Solok, karena intimidasi yang dia terima, usai mengunggah status di laman Facebooknya yang menyinggung perkara Chat Mesum Firza Husein dengan Habib Rizieq Shihab.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Pada Senin pagi, 29 Mei 2017 lalu, Fiera meninggalkan Solok dan berangkat menuju Jakarta. Sebelum pergi, Fiera sempat mendatangi Mako Polres Solok Kota untuk berpamitan.

Di hadapan Kapolres dan jajarannya, Fiera saat itu datang bersama suami dan dua anaknya. Ia juga didampingi oleh dua orang perempuan yang mengaku sebagai dari staf Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenpolhukam) RI dan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Saat itu, Fiera mengatakan kepada Kapolres Solok bahwa Ia akan ke Jawa ikut suaminya, untuk menenangkan diri dan sudah mengambil cuti kerja selama dua pekan.

Wakil Kapolres Solok Kota, Kompol Sumintak, bisa memaklumi alasan Fiera mengambil cuti dan pergi meninggalkan Solok, untuk menenangkan diri. Namun, ada yang janggal dengan kedatangan Dokter Fiera ke Polres Solok Kota. Sebab, Fiera saat itu juga didampingi oleh dua orang yang mengaku dari staf Kemenpolhukam RI.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Kedua orang yang mengaku dari staf Kemenpolhukam RI tersebut, tidak menjelaskan kapasitasnya sebagai apa," kata Kompol Sumintak melalui sambungan ponsel, Selasa malam 30 Mei 2017.

Untuk status kepegawaian lanjut Sumintak, Dokter Fiera Lovita merupakan pegawai dari dinas provinsi yang di BKO-kan ke RSUD Kabupaten Solok. Fiera bersikukuh ingin pindah tugas dari RSUD Solok.

Fiera sempat diberi arahan untuk kembali bertugas ke Kota Padang, dengan alasan sudah tidak aman dan nyaman bekerja dan tinggal di Solok. Namun, Fiera bersikeras, jika dia berencana pindah bertugas ke Pulau Jawa, atau Bali.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan di Mako Polres Solok Kota pada Sabtu 27 Mei 2017 lalu, Fiera mengaku sudah tidak lagi nyaman tinggal dan bekerja di Solok. Ia mengklaim sering mendapatkan intimidasi di media sosial. Bahkan, masih banyak nomor ponsel yang tidak dikenal terus menghubungi dirinya. Untuk itu, ia berniat pindah dari Solok.

"Walau secara fisik saya merasa aman, namun secara psikologis saya sudah tidak nyaman lagi tinggal di sini," ungkap Fiera Lovita.

Masih adanya pengakuan intimidasi, banyak menimbulkan spekulasi di tengah publik Sumatera Barat. Banyak kalangan yang menduga, Dokter Fiera sengaja memanfaatkan situasi sebagai batu loncatan untuk pindah kerja ke area luar Sumatera Barat.

Sebab, selain persoalan tersebut sudah selesai dengan musyawarah, pihak Kepolisian setempat juga menjamin keamanan dan kenyamanan Doker Fiera. Bahkan, Polisi menawarkan penempatan petugas untuk melakukan pengamanan dan patroli di sekitar rumah kediamannya.

Namun, kedua orang yang ikut mendampingi Dokter Fiera, mengatakan, mereka datang bukan atas nama pemerintah, melainkan sebagai relawan dokter Bhinneka Tunggal Ika dan perlindungan perempuan dan anak Sumatera Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya