Mendikbud Kantongi Sekolah Rawan Paham Radikalisme

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Merebaknya paham radikalisme hingga ke dunia pendidikan diakui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Namun, itu tidak merata. Hanya di beberapa titik.

Di Banten, Habib Luthfi dan BNPT Serukan Pencegahan Paham Radikal

"Itu hanya di kantong-kantong tertentu, kami sudah punya petanya dan sekarang akan pertajam pemetaan itu," ujar Muhadjir, di Istana, Jakarta, Selasa 30 Mei 2017.

Koordinasi dengan pendidikan setempat, menurut dia, terus dilakukan. Pihak dinas selalu memberikan laporan dan pemetaan munculnya paham-paham radikalisme tersebut.

Radikalisme Tersebar Luas, BNPT: Aksi Terorisme Lone Wolf Meningkat

"Dari semua dinas sudah menyerahkan ke kami untuk sekolah-sekolah yang rawan radikalisme, dan ini akan kami pertajam serta tangani secara khusus," ujar ketua PP Muhammadiyah itu.

Walau pemerintah sedang memerangi paham ini, ia mengaku tidak akan membuat acara deklarasi sekolah untuk melawan radikalisme. Menurut dia, hal itu tidak perlu dilakukan.

Tiga Opsi Kemendikbud Soal Kisruh PPDB DKI Jakarta

Baginya, cukup dengan pendekatan edukatif terhadap anak didik akan lebih efektif ketimbang deklarasi. Satu hal lagi, Muhadjir mengatakan, tidak akan menggunakan istilah melarang. Dia khawatir, kalau ada pelarangan justru banyak yang ingin coba-coba.

"Karena ada masa-masa trial and error. Tapi, kalau di-counter dengan kegiatan positif, yang membikin pikiran dia untuk mencari yang semacam itu (paham radikal) semakin terdegradasi, terkurangi, maka itu cara kami yang benar," ujarnya.

Mantan narapidana kasus terorisme, Listiyowati mengtakan dirinya sangat mendukung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melindungi para perempuan dari ajaran atau kesalah pahaman ideologi radikal.

Mantan Napiter Dukung Upaya BNPT Lindungi Perempuan dari Radikalisme

Mantan narapidana kasus terorisme, Listiyowati mengtakan dirinya sangat mendukung BNPT untuk melindungi para perempuan dari ajaran radikalisme

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024