Menengok Wisata Religi Alquran Raksasa di Palembang

Pengunjung di Alquran Al Akbar, Palembang, Sumatera Selatan.
Sumber :
  • Aji YK Putra |Palembang

VIVA.co.id – Meseum Alquran Al Akbar yang terletak di Jalan Moh Amin, Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi wisata religi favorit umat Muslim. Saat bulan suci Ramadan, banyak warga datang untuk melihat kemegahannya.

Menata Hati Sambut Bulan Suci

Bila ingin membaca Alquran ini, para pengunjung harus naik satu per satu lantai yang telah disiapkan. Karena Alquran ini memiliki tinggi hingga 15 meter dan lebar 8 meter. Ada lima lantai di dalam Alquran ini, setiap lantainya berisi 3 juz

Dijelaskan Asri, juru kunci Alquran Al Akbar, pembuatan Alquran ini menghabiskan 45 kubik kayu tembesu. Dalam setiap lembar ayat suci Alquran, memiliki tinggi 177 cm dan lebar 40 cm dengan berat 50 kilogram.

Mudik Lebaran 2017, Sebanyak 5,8 Juta Orang Naik Kereta Api

"Ada 316 lembar kayu tembesu yang diukir. Semuanya lengkap sampai 30 juz," kata Asri kepada VIVA.co.id, Minggu 28 Mei 2017.

Pengunjung di Alquran Al Akbar, Palembang, Sumatera Selatan.

Libur Lebaran, Peredaran Uang di Jawa Barat Capai Triliunan

Pembuatan Alquran raksasa ini adalah murni karya anak Palembang yang mana dalam pengerjaannya dilakukan oleh 27 orang. Setiap lembar pengukiran langsung diawasi oleh Sofwatillah Mohzaib, yang merupakan hafis Alquran serta anggota DPR RI.

Setelah selesai diukir menggunakan kertas karton, Alquran dikemudian dicek terlebih dahulu, jika sudah dipastikan benar. Barulah dicetak menggunakan kertas minyak dan ditempelkan ke kayu tembesu, sehingga langsung diukir menggunakan pahat.

Proses rampungnya pengerjaan Alquran ini hingga 8 tahun lamanya. Selain terkendala biaya, proses ketelitian pembuatannya juga memakan waktu yang tidak sedikit.

"Tahun 2002 dibuat dan selesai 2009. Biaya yang dihabiskan, mencapai Rp1,5 miliar," ujar Asri.

Sejak dibuka sebagai tempat wisata religi pada 2010 lalu, banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang untuk melihat Alquran raksasa tersebut yang telah dinobatkan sebagai Alquran terbesar dan terberat di dunia oleh Museum Rekor Indonesia.

Para pengunjung tidak dikenakan patokan harga untuk memasuki lokasi. Tapi ada celengan besar untuk menampung infaq pengunjung yang diperntukan bagi anak yatim piatu.

"Hanya sebatas mencatat saja, yang datang dari mana. Tidak ada dikenakan biaya pengunjung. Kita cuma siapkan celengan untuk infaq, uang ini akan disalurkan untuk anak yatim," ujarnya.

Selama bulan Ramadan, setidaknya ada 300 hingga 500 anak pesantren serta yatim piatu berbuka bersama di Alquran Al Akbar. Sembari menunggu buka puasa, mereka juga membaca Alquran.

"Tarawih juga dilaksanakan di sini bersama-sama. Setiap tahun selalu seperti ini," ujar Asri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya