Dapat Tekanan Ormas, Fiera Lovita Minta Perlindungan Polisi

Ilustrasi pengguna Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files

VIVA.co.id – Seorang dokter di Sumatera Barat, Fiera Lovita meminta perlindungan Kepolisian akibat mendapat teror dan tekanan dari sejumlah ormas Islam, setelah ia menulis status di laman Facebooknya. 

 Ipda M Yusmin Ohorella Dituntut 6 Tahun Penjara

Direktur LBH Padang Era Purnama Sari mengatakan, pihaknya siap memberikan pendampingan secara hukum kepada Fiera. "Kami sudah lakukan komunikasi. Secara lisan kita sudah sampaikan kesediaan untuk melakukan pendampingan," kata Era, Sabtu 27 Mei 2017.

Menurut Era, berdasarkan komunikasi terakhir hari ini, Fiera memang mengakui jika persoalan dirinya dengan sejumlah ormas yang merasa tak senang dengan statusnya tersebut saat ini sudah selesai. Bahkan dirinya mengaku sudah sedikit merasa tenang.

Ritual Cari Berkah Nyi Roro Kidul, Ramai Tagar Bebaskan Briptu Fikri

"Masalah itu sudah selesai. Bahkan saya juga sudah mendapat perlindungan dari Kepolisian setempat," kata Era menirukan ucapan Fiera.

LBH Padang lanjut Era, mendesak Kepolisian setempat untuk lebih dapat menjamin dan memberikan rasa aman kepada Fiera dari seluruh bentuk intimidasi yang ada. Selain itu, Komnas HAM dan LPSK juga harus segera turun dan memberikan perlindungan.

Habib Rizieq Kirim Bingkisan ke Edy Mulyadi, Apa Isinya?

Sebelumnya, status Fiera Lovita di laman Facebooknya pada 19-21 Mei 2017, dipersoalkan sejumlah ormas Islam karena dinilai menyinggung salah satu ulama mereka.  Padahal dalam status tersebut tidak disebutkan nama ulama yang dimaksud. Sejumlah netizen yang merasa terganggu dengan status tersebut, kemudian screen capture dan menyebarkannya. 

Akibatnya, tak hanya mendapat tekanan dari netizen, sejumlah ormas setempat di antaranya Forum Masyarakat Minang (FMM), FPI, Forum Mubaligh Kabupaten dan Kota Solok (FMKKS), GNPF, MUI, Kemenag, FMPI, Mapeda'II, Forum anti penistaan Islam (Fapi), dan Ikadi Kota Solok mendatangi dan menemui Fiera untuk meminta klarifikasi dari maksud status yang di postingnya beberapa hari lalu. 

Fiera pun merasa berada di bawah tekanan, akhirnya meminta maaf dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali perbuatan serupa di masa yang akan datang.

Fiera mengaku mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak. Sejak dari pimpinan RSUD Solok bahkan intel dari Polres Kota Solok terkesan ikut mengintimidasi karena tunduk pada keinginan FPI. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya