Bom Kampung Melayu, ISIS atau Jaringan Lain?

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Polri masih menyelidiki jaringan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, pihak kepolisian menekankan ada dugaan pelaku bom Kampung Melayu masih terkait dengan jaringan teroris ISIS.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Hal ini mengacu pada klaim kelompok ISIS yang menyatakan bertanggung jawab terhadap aksi teror di Kampung Melayu tersebut. 

Namun, pengamat intelijen, John Sempi yang menjadi nara sumber di Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne, Sabtu 27 Mei 2017 menyatakan bahwa teror bom yang meledak dua kali di Kampung Melayu tak ada kaitannya dengan ISIS.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

Ia menyatakan bom yang terjadi di Jakarta, sebetulnya memanfaatkan momen Manchester dan Marawi, dan bukan ISIS. "Kita memang ada teroris tapi skalanya kecil, tidak menewaskan banyak orang. Beda sasarannya, ini polisi," katanya.

Ia pun memaparkan bahwa dilihat dari tempat yang dipilih pelaku dalam meledakkan bom tidak tepat. "Pola operasi pemilihan tempat sudah tidak tepat. Malam hari jam 9 malam di Kampung Melayu, mungkin kalau di Sudirman yang banyak kumpul orang itu berbeda," ujarnya.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Ia juga menjelaskan penilaiannya bahwa aksi bom ini tak ada kaitannya dengan ISIS karena pergerakan kelompok radikal itu sendiri adalah ingin mendirikan negara. 

"ISIS punya tank, latihan militer, jual minyak mentah, struktur negaranya sudah ada. Sementara kita lihat teroris di Indonesia kelas UKM. Ngontrak atau kos. Kalau mau dikaitkan dengan ISIS terlalu jauh. Tapi bisa saja, cuma kalau melihat fakta sangat sulit,' katanya.

John Sempi menambahkan bahwa dari kejadian ini berdasarkan pemilihan waktu juga sudah tidak sesuai, yakni menjelang ramadan.

"Mereka sangat mensakralkan bulan Ramadan, mereka tak akan melakukan di bulan ramadan walau sejahat-jahatnya mereka, tapi tidak akan melakukan itu," ujarnya.

Namun, pihak kepolisian membantah pernyataan John Sempi. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, keterlibatan jaringan ISIS dalam kasus bom Kampung Melayu bisa saja. Terlebih lagi, beberapa kelompok di Indonesia mendukung perjuangan ISIS. 

"Memang tidak punya tank dan segala macam seperti di Irak. Tapi ada kelompok, beberapa sel. Kita melihat konteks terorisme sendiri. Yang jadi korban masyarakat tidak bersalah, mahasiswi, polisi gugur, pedagang pulsa dan lainnya," ungkap Setyo.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya