Polri: Pelaku Bom Kampung Melayu Jaringan ISIS

Tim Gegana di lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta.
Sumber :
  • Twitter/@TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Polri masih menyelidiki jaringan pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sejauh ini, polisi belum bisa memastikan dua terduga pelaku merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Anshar Daulah (JAD) atau bukan.

Siswa SMA Buat Prank Teror Bom Koja Trade Mall Bawa Nama Noordin M Top Saat Kelas Berlangsung

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menekankan ada dugaan pelaku bom Kampung Melayu masih terkait dengan jaringan teroris ISIS.

"Dari pola serangan, kemudian dari konten atau komponen-komponen bahan peledak. Ini bisa mengindikasikan bahwa mereka adalah dari kelompok ISIS," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 26 Mei 2017.

Polisi Tangkap 6 Siswa SMA yang Prank Teror Bom Koja Trade Mall Bawa Nama Noordin M Top

Dia mengacu klaim kelompok ISIS yang menyatakan bertanggungjawab terhadap aksi teror di Kampung Melayu yang menewaskan lima orang tersebut. Ia menyebut bahwa dua terduga pelaku bom bunuh diri merupakan bagian sel baru dari kelompok ISIS.

"Kelompok teror ini memiliki jaringan kemudian memiliki sel-sel. Sel-sel itu sendiri juga memiliki apa yang kita katakan sebagai lone wolf mereka yang bergerak sendiri," jelasnya.

Dua Kali Dapat Ancaman Bom, Menara Eiffel Kembali Dikosongkan

Kemudian, ia membandingkan teror yang sama dengan menggunakan bom panci sebelumnya di Bandung. Modus sasaran dan jenis bomnya juga hampir sama. Diduga kelompok teror bom Kampung Melayu merupakan jaringan yang ada di Indonesia.

"Sehingga kita itu dengan mudah memahami bahwa ini adalah karakter ISIS yang ada di Indonesia," lanjut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Meski demikian, menurutnya kepastian kelompok pelaku masih ditelusuri pihak Polri. Karena diakuinya, ada pendapat yang dilontarkan masyarakat jika pelaku teror Kampung Melayu berasal dari Jamaah Anshar Daulah (JAD) atau bukan.

"Saya tidak mengatakan bahwa kelompok JAD atau bukan karena masih dilakukan pendalaman. Mereka ini seperti Pal Kadiv sampaikan, adalah sel baru yang terbentuk dari simpatisan-simpatisan yang direkrut," ujarnya.

Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri kembali terjadi pada Kamis, 24 Mei 2017. Kali ini serangan terjadi di area Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan korban lima orang tewas. Tiga orang diantaranya anggota Polri. Sementara, dua orang lain merupakan dua terduga pelaku bom bunuh diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya