Ribuan Warga Palang Markas Korem Jayapura

Ribuan warga palang Markas Korem Jayapura, Kamis 25 Mei 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Banjir Ambaratita.

VIVA.co.id - Ribuan warga Papua memalang dan memblokade Markas Komando Resort Militer atau Korem 172/PWY Jayapura, di Jalan Raya Abepura-Sentani Kamis 26 Mei. Akibatnya, jalan poros utama menuju Bandara Sentani Jayapura lumpuh total.

Kronologi Pembakaran Sekolah dan Puskesmas oleh KKB Papua

Pemalangan dipicu akibat adanya oknum TNI yang diduga melakukan pembakaran kitab suci salah satu agama. Dari pantauan langsung, ribuan massa tidak terima dengan aksi pembakaran yang dilakukan tanpa sengaja oleh oknum Satgas Yonif 410, beberapa jam sebelumnya saat menggelar kurve. Massa menuntut oknum pelaku pembakaran diproses.

Walikota Jayapura Benhur Tomi Manu yang berada di lokasi berupaya menenangkan massa dengan meminta segera membubarkan diri. Tapi imbauan itu tidak diindahkan massa.

Kepala Bappenas Bongkar Desain Asli Pembangunan Papua

Kasdam 17 Cenderawasih Brigjen Asaribb juga mencoba menenangkan massa, dengan menyatakan akan memproses oknum yang melakukan pembakaran. Namun, massa tetap bertahan dan menuntut proses hukum terhadap oknum TNI yang melakukan pembakaran. Berbagai tokoh agama juga menghimbau yang sama, tapi massa tetap bertahan.

Kapolda Papua Irjen Boy Rafly Amar yang hadir di lokasi juga belum mampu menenangkan dan membubarkan massa. Aksi pemalangan dan blokade berlangsung sejak pukul 12.00 WIT hingga kini pukul 16.00 WIT.

Mahfud MD Ungkap Dana Papua Besar, Tapi Dikorupsi Elit di Sana

Dari data yang berhasil dihimpun, pembakaran kitab suci tanpa sengaja dilakukan oknum TNI anggota Satgas 410 saat sedang korve membakar sampah.

Oknum anggota Satgas 410 membakar sampah yang berada di dalam sebuah karton tapi tidak mengetahui isinya yang ternyata belakangan diketahui kitab suci.

Lalu satu mahasiswa yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi pembakaran mendokumentasikan hal tersebut. Ia kemudian menyampaikannya kepada jemaat di Padang Bulan Jayapura.

Penyampaian itu menyulut ribaun massa melakukan klarifikasi ke Markas Korem sekaligus melakukan aksi blokade. Hingga kini massa masih terus bertahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya