Bom Kampung Melayu, Khofifah: Jangan Terpancing

Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, berharap semua pihak tidak terpancing secara berlebihan dengan kejadian ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Pengadilan Perintahkan Negara Ganti Rugi Korban Bom Thamrin

"Barusan saya mendengar di Jakarta ada lagi bom, (masyarakat) jangan terpancing dan jangan memancing-mancing," kata Khofifah ditemui seusai menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo,  Kamis dini hari, 25 Mei 2017.

Khofifah, yang juga menteri sosial, menilai masyarakat saat ini mudah terpancing sehingga suasana jadi makin keruh. Menurutnya, peristiwa bom Kampung Melayu adalah tindakan memancing respons berlebihan masyarakat oleh kelompok tertentu. "Makanya jangan terpancing," ujarnya. 

LBH Masyarakat Kritik Tuntutan Hukuman Mati Abdurrahman

Kejadian bom Kampung Melayu, menurut Khofifah, harus dijadikan peringatan untuk lebih menguatkan peran semua elemen masyarakat menjaga kedamaian di negeri ini. Pesantren, kata dia, menjadi harapan utama menjadi benteng stabilitas nasional, mengingat pengalamannya yang besar dalam sejarah berdirinya Indonesia.

"Tadi di pengajian saya tanya santri-santri, adakah satu di antara santri yang ingin mengubah Pancasila dengan khilafah, semua bilang tidak," kata Khofifah. 

Idrus Marham: Jokowi Tak Pernah Tawarkan Posisi Menteri

Dia juga berharap masyarakat tidak memancing-mancing suasana jadi panas. Khofifah memberi contoh, heboh di media sosial terkait isi sebuah buku materi layanan klasikal bimbingan dan konseling untuk SMP/MTs, yang memplesetkan kalimat 'laa ilaaha illa Allah' menjadi 'laa ilaaha illa Tuhan'. 

"Itu memancing namanya dan perlu diselidiki. Bukan hanya Diknas (Dinas Pendidikan Nasional), tapi aparat Kepolisian harus menyelidiki, itu apa maksudnya penulis buku itu mempleset-plesetkan," ujar alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya itu.

Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017. Akibatnya, 15 orang menjadi korban. Sejumlah lima orang di antaranya tewas. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya