Marak Pesta Gay, Pemerintah Diminta Tak Tutup Mata

Pesta gay di tempat kebugaran atau Gym Atlantis di Ruko Permata, Kelapa Gading.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Peristiwa 141 pria yang diamankan karena pesta gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu membuka kekhawatiran ancaman prostitusi kaum homoseksual. Pemerintah dan Polri diminta serius mengusut kasus ini agar menjauhkan potensi bahaya kepada anak di bawah umur.

Cerita Pasangan Gay Pertama yang Terima Status Pernikahan di Nepal

Salah satu yang bisa dilakukan dengan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam pengusutan kasus ini. Hal ini penting untuk penyelidikan adanya potensi paedofilia, eksploitasi seksual terhadap anak-anak.

"Jangan berhenti begitu saja, sebagai bagian dari komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak-Hak Anak dan memiliki Undang-Undang Perlindungan anak," kata anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding kepada VIVA.co.id, Rabu 24 Mei 2017.

Ulasan Lengkap Monkeypox dari WHO: Penyebaran, Gejala, dan Pencegahannya

Dia menekankan agar pihak terkait tak menutup mata dalam persoalan ini. Ancaman paedofil masih merajalela dan mengakibatkan persoalan kesehatan dan kejiwaan. "Jangan menutup mata. Ada kasus kekerasan seksual, seperti paedofili yang terjadi pada anak-anak dari gay yang lebih dewasa, yang mengakibatkan persoalan kesehatan dan kejiwaan," ujar Sekjen DPP PKB itu.

Kekhawatiran Karding mengacu pada informasi yang diamatinya dalam beberapa tahun terakhir ini. Pesta gay terlihat mulai marak di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, seperti Medan, Surabaya, dan Semarang. Bahkan transaksi prostitusi gay itu banyak dilakukan melalui jaringan media sosial, dan terselubung di beberapa di media sosial.

Lebih dari 90 Persen Kasus Cacar Monyet Populasi Homoseksual dan Biseksual

Selain mengandeng KPAI, Karding berharap, Kepolisian bisa duduk bersama dengan Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Sosial, agar perilaku homoseksualitas tak mengancam anak-anak. Pasalnya, hal ini dapat memicu persoalan sosial dan kesehatan.

Terkait dengan Kementerian Kesehatan dan Kementrian Sosial, ia berharap polisi dapat berkoordinasi dengan beberapa LSM kesehatan yang selama ini menjalankan program penanggulangan HIV dan fokus pada isu kesehatan.

"Pesta gay selain berpotensi menimbulkan keresahan, pesta seks sesama lelaki itu, juga berpotensi memicu persoalan kesehatan, seperti penularan IMS dan HIV di Indonesia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya