- Dwi Royanto/ Semarang
VIVA.co.id – Sebanyak 14 anggota taruna tersangka kasus penganiayaan juniornya hingga tewas masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Tengah. Banyaknya tekanan, membuat psikologis para taruna terganggu hingga membuat mereka lebih banyak diam. Untuk itu, penyidik menyiapkan tim psikolog untuk mendampingi para tersangka dalam pemeriksaan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan, kepolisian terus memantau kondisi para taruna baik dari sisi kesehatan dan psikologisnya. "Sejak menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, Polda Jateng menyiapkan tim psikolog untuk mendampingi para taruna tingkat 3 tersebut," kata Djarod, Selasa 23 Mei 2017.
Saat ini, kata Djarod, kondisi kesehatan para taruna tersebut baik. Namun psikologis mereka terganggu akibat banyaknya tekanan."Mereka lebih banyak diam, namun mengakui perbuatan mereka," kata Djarod.
Selain memeriksa 14 orang tersangka, tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng juga akan memanggil sejumlah saksi, di antaranya juga dihadirkan saksi ahli pidana umum. Sebelumnya, 14 anggota taruna tingkat 3 tersebut ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan tindakan penganiayaan kepada Brigadir dua taruna Muhammad Adam di sebuah gudang akademi kepolisian.
Selain menjalani pemeriksaan, mereka juga akan menjalani sidang dewan akademik yang digelar pihak akademi kepolisian untuk menentukan apakah mereka harus dikeluarkan secara tidak hormat dari akpol.
Laporan: Didiet Cordiaz/tvOne
Profil Khalifah Nasif, Taruna Akpol Tampan Jadi Mayoret HUT RI ke-78 di Istana
Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Muhammad Khalifah Nasif disorot setelah menjadi mayoret marching band Drum Corps bersama taruna Akademi Militer(Akmil) pada HUT RI ke-78
