Tim Hukum FPI Terbang ke Arab Saudi Temui Habib Rizieq

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Sumber :
  • ANTARA/Ramdani

VIVA.co.id – Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam, Sugito Atmo Prawiro, mengatakan tim hukum yang akan membela Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, akan segera berangkat ke Arab Saudi. Keberangkatan ke Saudi untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan bersama dengan Rizieq.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Bahas langkah strategis secara yuridis apa yang akan dihadapi. Yang kedua, polisi kan punya wewenang pada waktu pemanggilan sebagai saksi, tapi nanti tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka, bisa saja. Itu kan harus mendiskusikan dengan Habib, tidak hanya dengan lawyer," kata Sugito, Jumat, 19 Mei 2017,

Menurut Sugito, ada sembilan orang yang akan terbang ke Arab Saudi. Saat ini, sudah ada sekitar lima orang anggota tim hukum yang sudah terbang, dan sisanya akan menyusul.

Habib Rizieq Menikah Lagi karena Diminta Ketujuh Anaknya

Sugito bersikeras bahwa Rizieq tidak berbuat seperti apa yang disangkakan. Rizieq dan Firza hanyalah korban dari kasus yang dimunculkan sejumlah pihak untuk menjatuhkan nama baiknya.

"Kalau kita pelajarin apa yang sudah berjalan saat ini, sebenarnya Rizieq dan Firza ini korban. Jadi handphone disita pada tanggal 2 Desember, tanggal 20 diviralkan oleh orang yang enggak jelas, padahal waktu itu handphone disita di penyidik," ujarnya

Top Trending: Istri Baru Habib Rizieq, Isi Ramalan Jayabaya hingga Nonis Diteriaki Emak-emak

Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya kriminalisasi terhadap ulama. Maka dari itu untuk menghadapi hal tersebut, Rizieq dan kuasa hukumnya menyiapkan strategi agar tidak salah langkah.

"Dari kondisi seperti ini, mengantisipasi jika Habib Rizieq pulang, diminta keterangan dan ditingkatkan tersangka, apa sikap kita, apa mau praperadilan. Ketika polisi punya wewenang, dia punya hak untuk memaksa harus menerima sebagai tersangka," ujarnya.

Ketidakadilan ini, kata Sugito, membuat Habib berpikir dua kali untuk pulang sebelum apa yang terkait persoalan ini jelas. "Jadi harus ada strategi," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya