Tim SAR Temukan Lagi Satu Jasad Santri Terseret Ombak Garut

im SAR menemukan satu lagi jenazah korban terseret ombak Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu petang, 17 Mei 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id - Tim SAR menemukan satu lagi jenazah korban terseret ombak Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jasad itu ialah satu di antara lima santri Pesantren Hidayatullah Depok.

Satu Korban Kapal Terbakar di Perairan Meranti Ditemukan Meninggal

Korban dikenali bernama Rizal Amrulloh (16 tahun) yang ditemukan pada Rabu petang, 17 Mei 2017. Jenazahnya ditemukan tim SAR bersama warga setempat di Kampung Cihideung, Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut.

Jarak temuan jenazah Rizal hanya berjarak 300 meter dari lokasi terseretnya kelima santri di Pantai Cidora Caringin pada Selasa, 16 Mei 2017.

Ada Empat Anggota Tunggal Jati Nusantara yang Tak Ikut Ritual Laut

Jumlah korban yang sudah ditemukan sebanyak tiga jenazah dan dua yang lain masih dicari. Dua jenazah lain diidentifikasi bernama Mohamad Faisal Ramadhan (16 tahun) dan Kholid Abdul Hasan (16 tahun).

Ppaya pencarian jenazah dihentikan pada Rabu petang karena kondisi pantai sudah gelap dan gelombang cukup besar sehingga berbahaya bagi tim pencari. "Besok (Kamis, 18 Mei 2017) kita lanjutkan pencarian untuk dua korban hilang," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Slamet Riyadi, yang turut dalam operasi pencarian.

Tim SAR Hentikan Pencarian Korban KMP Yunicee, 17 Orang Masih Hilang

Ombak tiba-tiba

Korban terseret ombak pantai itu sebenarnya 13 santri. Namun delapan di antara mereka selamat meski beberapa di antara mereka terluka dan syok.

Muhammad Izzuddin Assulthan, satu dari delapan santri yang selamat, menceritakan peristiwa nahas itu terjadi begitu cepat saat mereka sedang berada di pinggir pantai pada Selasa sore, 16 Mei 2017. 

"Diketahui rombongan tidak melakukan aktivitas berenang, melainkan hanya berjalan-berjalan di pinggir pantai. Informasi terakhir dari ananda Muhammad Izzuddin Assulthan yang sempat terseret arus, ia bersama tiga belas temannya asyik berdiri di pinggir pantai," kata Sekertaris Yayasan, Iwan Riswanda, ditemui di kompleks Pesantren Hidayatullah pada Rabu malam, 17 Mei 2017. 

Tanpa mereka sadari air laut pasang dan ternyata kaki mereka sudah tidak menapak di pasir dan langsung terseret arus.

Informasi dari korban selamat ini selaras dengan informasi dari orangtua dari salah satu korban, Rijal Amarullah, bahwa sesaat sebelum kejadian Rijal Amarullah menelepon untuk meminta pulsa. Setelah ditelepon balik ternyata sudah tidak ada jawaban. 

"Jadi rombongan tetap mengindahkan adanya larangan untuk tidak berenang, namun datangnya ombak besar yang tiba-tiba membuat segalanya berubah sangat cepat,” kata Iwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya