- Syaefullah
VIVA.co.id – Lebih dari sebulan dari aksi teror yang dialamatkan kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, tim Kepolisian belum juga berhasil mengungkap siapa pelaku dan otak penyiraman air keras tersebut.
Meskipun beberapa hari ini, polisi mengklaim telah menemukan orang yang diduga pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel. Namun, lagi-lagi polisi belum bisa memastikan apakah benar orang tersebut pelaku atau bukan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, bahwa pihaknya dan keluarga Novel kecewa sebab hingga kini belum ada kejelasan dari tim penyidik Polda Metro Jaya mengenai masalah ini. "Lebih dari 30 hari sejak Novel diserang, namun pelaku belum ditemukan. Tentu dari pihak korban ataupun KPK ada kekecewaan," kata Febri kepada awak media, Jumat 12 Mei 2017.
Meski demikian, KPK menghargai kinerja pihak Kepolisian yang terus berusaha menguak kasus teror yang menerpa Novel. Febri pun berharap tim Polda menjadikan perkara ini prioritas dalam penanganannya. "Kami tetap menghargai apa yang sudah dilakukan Polri selama ini," katanya menambahkan.
Polda sendiri sempat mengamankan beberapa terduga penyiraman. Teranyar yakni pada 10 Mei 2017, tim Polda Metro Jaya memeriksa seseorang berinisial AL. Kendati begitu, mereka telah dilepaskan karena belum ditemukan cukup bukti mengenai siapa oknum penyerangan.
Menurut Febri, setelah sebulan berlalu, tanpa hasil yang memuaskan, jajaran Kepolisian perlu mengubah strategi dan taktik dalam mengungkap penyiraman air keras ini. Perubahan strategi ini perlu dilakukan agar pelaku serta otak penyerangan Novel dapat segera ditangkap. "Karena itu perlu dipertimbangkan secara serius strategi dan taktis penanganan perkara agar pelaku dapat segera diungkap," ujarnya.
Sebagai pengingat, Novel Baswedan mendapatkan teror penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal usai salat subuh di sebuah Masjid di dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017, lalu. Akibatnya, Novel mengalami luka cukup serius di bagian matanya hingga harus dirawat intensif di rumah sakit di Singapura hingga sekarang.
Penelusuran VIVA.co.id, dikuatkan sejumlah sumber yakni pejabat internal di KPK menyebutkan, bahwa satu di antara atau bagian simpul aksi penyerangan Novel itu dilakukan oleh seorang tersangka yang belum lama ini ditahan oleh KPK. Sebelumnya oknum dimaksud juga pernah ditahan lembaga antirasuah itu lantaran kasus dugaan penyuapan. (mus)