Maruf Amin: NU Deham Saja, Pemerintah Kalang Kabut

KH Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA.co.id – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Maruf Amin, meminta warga NU tidak terpancing bersikap riuh dalam menyikapi apa yang terjadi di negeri ini. Tanpa berteriak, pemerintah dan elemen masyarakat sudah mendengar aspirasi NU.

PBNU Beri Ucapan Selamat ke Prabowo-Gibran sebagai Pemenang Pilpres 2024

Menurut Maruf, NU adalah organisasi kemasyarakatan terbesar di negeri ini. Pandangan dan sikap NU pasti jadi perhatian, termasuk oleh pemerintah. Begitu pula respons NU terhadap segala persoalan yang terjadi di negeri ini, juga sudah pasti akan direspons balik oleh negara.

"(Warga NU) Enggak usah berteriak, deham saja pemerintah kalang kabut," kata Ma'ruf Amin dalam Seminar dan Bahtsul Masail Kebangsaan bertema 'Manhaj Beragama ala Walisongo Perekat Persaudaraan Islam dan Persatuan Nasional', di Masjid Agung Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 11 Mei 2017.

Hilal Tak Terlihat, Gus Yahya-PBNU: Besok Belum Masuk Ramadhan

Itu disampaikan Maruf menjawab pertanyaan peserta seminar tentang adanya sejumlah kader NU yang ikut-ikutan bergabung dengan aksi ormas tertentu belakangan ini. "Orang NU tidak usah ke mana-mana, tetap saja di NU," katanya.

"NU itu besar. Kalau NU ikut-ikut berteriak dan terbakar, negara bisa kacau. Maka dari itu, NU tetap harus tenang, santun dalam menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan," ucap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu, menambahkan.

4 Ketentuan Penting dalam Penentuan Hilal Awal Bulan Hijriah

Seminar dan bahtsul masail itu dilaksanakan oleh NU Jawa Timur dan Masjid Agung Sunan Ampel. Selain Maruf Amin, hadir pula sebagai pembicara Wakil Ketua NU periode 2010-2015, Asad Said Ali. Acara digelar dalam rangkaian Haul Agung Sunan Ampel ke-540.

Juru bicara panitia pelaksana, Ahmad Asyhar Shofwan, menjelaskan bahwa NU adalah ormas yang menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dengan cara dakwah Wali Songo. Karena itu cara-cara dakwah yang dipraktikkan oleh NU yakni dengan cara yang baik serta menghargai keragaman.

Rumusan tentang persaudaraan seiman atau ukhuwah Islamiyah, kebangsaan atau ukhuwah wathaniyah, dan hubungan kemanusiaan atau ukhuwah basyariyah, dijaga betul oleh NU. "Itu dalam upaya menempatkan diri dengan sebaik-baiknya di tengah kemajemukan bangsa," kata Asyhar. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya