Yasonna Mau Kejar Dalang Kaburnya 448 Napi Pekanbaru

Rutan Sialang Bungkuk di Pekanbaru, Riau, setelah ratusan tahanan di sana melarikan diri pada Jumat, 5 Mei 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ali Azumar

VIVA.co.id – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, mengungkapkan bahwa kasus kaburnya 448 napi dari Rutan Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru, merupakan yang terbesar dalam sejarah. Dia yakin kasus ini pasti ada dalangnya.

Jebol Plafon, 8 Napi Narkoba Polres Serdang Bedagai Kabur

Karena itu, ia akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa otak pelaku di balik insiden ini. 

"Pasti ada perencanaan yang matang, kita akan ungkap. Namun sebelum itu kita akan tangkap tahanan yang masih berada di luar, setelah itu baru cari otaknya," ujar Yasonna usai mengunjungi Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Minggu 7 Mei 2017.

Hasil Autopsi: Napi China Cai Changpan Tewas 12 Jam Sebelum Ditemukan

Politisi PDIP itu mengungkapkan pengejaran atas para napi kabur, selain dilakukan oleh polisi, juga dibantu TNI dan masyarakat. Ia mengimbau tahanan yang masih berada di luar lapas supaya kembali. 

Untuk mencegah serupa, Yasonna berencana menambah kapasitas bangunan Lapas. Namun itu tergantung dari anggaran yang ada.

Kapolda Metro: Cai Changpan Gantung Diri karena Terdesak

Tapi terlepas dari itu semua, Yasonna akan merotasi tahanan yang menumpuk di Rutan Sialang Bungkuk ke beberapa Rutan atau Lapas yang ada di Riau. 

Sementara itu, dari data Satgas Kamtib Ditjen Pemasyarakatan, dari 448 tahanan yang melarikan diri dari Rutan Sialang Bungkuk, hingga pukul 12.30 WIB tadi sudah 274 yang berhasil dikembalikan ke Rutan. Selebihnya, 174 napi masih diburu petugas. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya