CEO Message ke-26 Tentang Penghargaan ‘Be the Best’

Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Sumber :
  • Miranti Hirschmann/Berlin

VIVA.co.id – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya memberikan pemahaman tentang penghargaan pariwisata melalui CEO Message. CEO Message yang ke-26 kali ini adalah tentang award atau penghargaan.

Kegep! Ada Cuplikan Sawah Bali dalam Video Promosi Pariwisata Filipina

Untuk diingatkan kembali bahwa CEO Message selalu kontekstual berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya. Kali ini berkaitan dengan award management atau pengelolaan award.

Pada CEO Message sebelumnya, Menpar Arief membahas tentang naiknya daya saing pariwisata di level internasional. Tepatnya 6 April 2017 lalu, World Economic Forum (WEF) resmi mengumumkan laporan terbaru mengenai Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang rutin dilakukan setiap 2 tahun.

Sandiaga Uno Ternyata Melow, Nangis Waktu Nonton Film Ini

“Syukur Alhamdulillah, Indonesia melesat 8 level ke peringkat 42, yang artinya daya saing pariwisata kita semakin diperhitungkan di level global,”ujar Menpar.

Mundur sedikit ke belakang, di akhir tahun 2016 kemarin Indonesia juga memborong 12 dari 16 penghargaan bergengsi pada pergelaran World Halal Tourism Award yang diselenggarakan di Abu Dhabi. Dua kemenangan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk memacu kinerja yaitu mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang, kata Arief.

Akatara 2021 Bakal Gaet Pelaku Perfilman Senior

Award Management
Menpar Arief mengtakan, bahwa seringkali kita menyaksikan berbagai award yang diberikan kepada para pemenang kompetisi, atau diberikan sebagai penghargaan atas prestasi yang telah diraih oleh seseorang sebagai individu, tim, unit, perusahaan, maupun negara. Jenis award ini sangat banyak dan beragam, mulai dari level internasional sampai level terendah.

Pada level internasional, award yang paling bergengsi antara lain Nobel Prize (untuk pengetahuan yang diperluas, termasuk perdamaian), Oscar/Academy Award (film), Grammy Award (musik), Aga Khan (arsitektur), Pulitzer (jurnalistik), Emmy Award (televisi) dan lain-lain. Adapun award lebih spesifik yang terkait dengan pariwisata antara lain TTCI, UNWTO Award, ASEANTA Award, World Halal Tourism Award, dan lain-lain.

“Mengapa award menjadi penting? Seperti yang disinggung di CEO Message yang lalu, award begitu penting bagi kita karena tiga alasan yang saya singkat 3C yakni: Confidence, Credibility, dan Calibration,”ujar Arief.

Arief mengatakan, bahwa dirinya lebih menghargai orang yang gagal tetapi tahu mengapa dia gagal daripada orang yang berhasil tetapi tidak tahu mengapa dia berhasil. “Tetapi pasti saya paling menghargai orang yang berhasil dan tahu mengapa dia berhasil karena dia pasti telah berusaha memberikan yang terbaik yang bisa dilakukannya, ‘Be the Best’. Working spirit ini harus ditanamkan di dalam hati semua insan Kemenpar,”katanya.

Arief juga menjelaskan, bahwa salah satu tugas pemimpin adalah memberikan penghargaan kepada pasukannya yang telah mencapai hasil atau prestasi yang membanggakan. Penghargaan dengan kriteria yang jelas, proses penilaian yang kredibel, dan kompetisi yang ketat dari para pesertanya akan membuat penghargaan tersebut menjadi prestisius. Dan bagi yang mendapatkannya akan memperoleh kebanggaan serta rasa percaya diri yang besar untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan.

Untuk memacu kinerja dari setiap unit perlu suatu cara agar semua unit bekerja dengan kapasitas maksimum (all out). Untuk itu, cara yang paling efektif adalah dengan melombakannya.

“Pada dasarnya setiap manusia tidak mau mengalah satu sama lain. Dan jika kita bisa mengarahkannya untuk hal-hal yang baik, sifat ini bisa membuat kita selalu memiliki semangat tinggi dalam memenangkan kompetisi,” katanya.

Karenanya ujar Menpar Arief Yahya, buatlah award di Kemenpar yang bisa menumbuhkan semangat untuk selalu memberikan yang terbaik, ‘Be the Best’. Contoh award yang sedang dilakukan adalah WIN Way Champions, sebagai tolok ukur peningkatan budaya kinerja di Kemenpar.

“Saya berharap akan lahir award-award di Kemenpar yang akan mampu menumbuhkan semangat (spirit) untuk selalu menjadi yang terbaik. Salam Pesona Indonesia!” kata Menpar Arief Yahya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya